fbpx

Proses Pengembangan Aplikasi Mobile

Contents

Share the article

Banyak pelaku bisnis baik di level perusahaan besar (corporate) ataupun startup kini berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik kepada user mereka dengan menggunakan fitur yang ada dalam aplikasi mobile. Hal ini tidak mengherankan, karena aplikasi mobile menjanjikan peluang Return of Investment (ROI) yang cukup besar mengingat banyaknya manfaat dari aplikasi tersebut dalam bisnis terutama di era informasi seperti saat ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih detail mengenai proses pengembangan aplikasi mobile.

Dibalik hegemoni pembuatan aplikasi mobile, banyak orang yang ternyata belum merencanakan dengan baik apa saja yang perlu disiapkan sebelum mereka mem-publish aplikasi mereka. Terutama ketika mereka melihat sudah ada begitu banyak solusi yang ditawarkan dari kompetitor lain dan kurangnya pemahaman atas apa yang menjadi competitive advantage dari aplikasi yang hendak dibuat. Dalam konteks pengembangan aplikasi mobile, biasanya kegagalan yang terjadi disebabkan oleh dua hal: pertama karena kualitas dari aplikasinya yang memang kurang baik (dari segi fitur, konten, tampilan, dan sebagainya) atau yang kedua adalah karena tahapan-tahapan esensial dalam membuat sebuah aplikasi tidak dilakukan dengan benar.

Untuk menyelesaikan permasalahan pertama yang sifatnya lebih teknis, Anda butuh tim profesional. Namun untuk menyelesaikan permasalahan kedua, Anda cukup belajar dan memahami apa saja yang menjadi tahapan dalam proses pengembangan aplikasi mobile. Artikel ini akan membantu Anda untuk memberikan gambaran mengenai langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mempublikasikan aplikasi Anda di playstore atau Appstore.

Proses Pengembangan Aplikasi Mobile

PlanningResearchMarketing PlanPre LaunchDevelopmentLaunchPost-Launch
Identifikasi MasalahRiset IndustriPositioning StatementLanding PageMockupLaunch aplikasi di playstore atau appstoreMonitor Rating
Pemilihan IdeUser PersonaValue propositionPersiapkan semua informasi yang dibutuhkan agar aplikasi bisa launchUI/UX Design Menyesuaikan Keyword (jika dibutuhkan)
ValidasiAnalisis KompetitorMetode penentuan harga Coding Mendapatkan testimoni
  Brand Identity Beta Test Publikasi via akun sosial media
    Mempersiapkan tools untuk data collection Kerjasama dengan media
      Promosi berbayar
      Reengagement

 

Tahapan Proses Pengembangan Aplikasi Mobile

 

FASE PLANNING

1. Identifikasi Masalah

Tahapan pertama dalam pengembangan aplikasi mobile adalah melakukan identifikasi masalah. Banyak developer bukan hanya lupa untuk memulai dari identifikasi masalah, bahkan mereka mengabaikan sepenuhnya tahap ini. Dengan melakukan hal tersebut, maka mereka sudah melakukan kesalahan yang menjadi pondasi awal sebelum mempublikasi sebuah aplikasi. Oleh karena itu melakukan pendekatan identifikasi masalah harus benar-benar dilakukan dengan serius. Sebelum mengawali dengan ide yang sudah ada di kepala, Anda harus menjawab pertanyaan, “Permasalahan konsumen apa yang ingin diselesaikan” dengan jelas. Dengan cara ini, Anda dapat menghindari membuat aplikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan target pasar Anda. Proses design thinking, juga dapat Anda gunakan dalam fase ini karena pada dasarnya kita ingin menemukan apa yang benar-benar menjadi kebutuhan user dan mengetahui bagaimana cara kita menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh target pasar kita.

Saat Anda mengidentifikasi permasalahan konsumen, pastikan Anda bersifat open minded dan menerima segala masukan yang ada. Hal ini akan membantu Anda mengakumulasi segala pengalaman, literasi, dan feedback dari orang-orang disekitar Anda dan membantu membuat keputusan yang lebih baik. Setelah Anda berhasil mem-publish aplikasi Anda (bukan sekedar aplikasi kosong) dan aplikasi tersebut berhasil memberikan bantuan dan solusi kepada target pasar Anda, maka Anda akan mendapatkan kepuasan tersendiri, bukan sekedar dari kepuasan bisnis, namun juga kebahagiaan karena Anda telah membantu orang lain. Hal ini akan memberikan inspirasi, meningkatkan motivasi dan menguatkan tujuan Anda dalam berbisnis.

2. Pemilihan Ide

Saat Anda sudah mengetahui permasalahan konsumen yang ingin diselesaikan, maka Anda bisa melakukan sesi brainstorming. Ada banyak cara untuk melakukan brainstorming Anda dapat memilih metode apapun yang menurut Anda paling baik. Intinya adalah pastikan Anda mengumpulkan sebanyak-banyaknya ide yang terlintas, bisa dengan diskusi atau riset di literatur online, sosial media, dan sebagainya. Lalu saat hendak memilih ide yang terbaik, Anda perlu menanyakan beberapa pertanyaan berikut:

  1. Ide mana yang dapat membawa produk Anda masuk ke pasar?
  2. Apa yang membuat solusi Anda berbeda dan spesial?
  3. Kenapa orang harus mendownload aplikasi Anda?
  4. Apakah Anda dapat mengembangkan aplikasi ini secara berkelanjutan?
  5. Apakah ide ini mudah ditiru? Bagaimana cara Anda memproteksinya?

3. Validasi

Setelah menentukan ide apa yang akan dieksekusi, maka langkah berikutnya adalah membuat prototipe sederhana yang low cost untuk di tes ke target pasar Anda. Dalam fase ini tujuan Anda adalah mendapatkan feedback sebanyak-banyaknya dari representasi sederhana ide Anda, sehingga Anda dapat mempertimbangkan apakah ide ini dapat diimplementasi dari segi produk dan kesiapan teknologi.

 

FASE RISET

1. Riset Industri

Sebelum terjun lebih dalam ke fase development dan meluncurkan aplikasi mobile, Anda perlu mempelajari konteks market dimana Anda bermain. Untuk melakukan riset industri, Anda bisa menggunakan beberapa tools seperti google analytic; google keyword planner; ahrefs; semrush; AppAnnie, dan sebagainya. Kebanyakan SEO dan PPC spesialis menggunakan tools tersebut karena banyak insight yang bisa Anda dapatkan disana atas apa yang orang-orang cari di google dan keyword apa yang relevan untuk target pasar spesifik Anda.

2. User Persona

Untuk lebih memahami pasar Anda, penting untuk mengetahui profil konsumen Anda. Menghabiskan beberapa waktu khusus untuk mempelajari karakter demografis, perilaku, preferensi dan sebagainya adalah investasi yang diperlukan. Semua data tersebut akan membuat user Anda tertarik atas produk yang Anda buat kepada mereka. Setelah Anda mengumpulkan semua informasi yang relevan, Anda dapat membuat user persona. Metode ini akan membantu Anda menemukan klien/user ideal Anda – mereka yang memiliki kesamaan ketertarikan, perilaku, dan karakter. Berikut ini beberapa data yang bisa Anda masukkan untuk user persona:

  1. Data demografis (usia, lokasi, jenis kelamin, tingkat Pendidikan, penghasilan,etc)
  2. Draft deskripsi biografi singkat untuk membuat story dari user persona Anda
  3. Masukkan informasi: apa yang mereka inginkan, butuhkan, dan ketakutan pada umumnya untuk menangkap sisi emosional mereka
  4. Kemampuan / Skill tertentu yang relevan
  5. List dari brand, makanan, tempat, gadget favorit mereka (atau data lain yang relevan dengan riset Anda)

3. Competitor Analysis

Riset terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan gambaran umum dari konteks bisnis Anda adalah dengan melihat profil dan strategi bisnis dari competitor Anda. Cara termudah untuk mencari tahu siapa kompetitor Anda adalah dengan googling 10 perusahaan teratas di niche Anda. Saat Anda me-riset kompetitor Anda, tanyakan beberapa pertanyaan ini:

  1. Siapa target user mereka?
  2. Kenapa mereka begitu terkenal?
  3. Keyword apa yang membuat ranking mereka tinggi?
  4. Apa yang konsumen katakana dalam reviewnya?
  5. Bagaimana tampilan aplikasi mereka? (sehingga Anda dapat meningkatkan kualitas aplikasi Anda)

 

FASE PERENCANAAN MARKETING

1. Positioning

Langkah awal yang perlu Anda lakukan dalam fase perencanaan marketing adalah membuat pernyataan positioning bisnis Anda dengan menjawab:

  1. Siapa yang menggunakan aplikasi saya?
  2. Bisakah Anda memberikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen dengan aplikasi ini?
  3. Apakah Anda lebih baik dari aplikasi lain milik kompetitor Anda?
  4. Bagaimana Anda ingin dipandang di benak konsumen?
  5. Bisakah Anda mengkampanyekan dan menyampaikan keunggulan Anda kepada konsumen?

Saat Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka Anda sudah memiliki modal untuk meningkatkan brand awareness dari produk Anda. Ingat tugas Anda adalah membuat sesuatu yang valuable, berbeda dan special dari jutaan aplikasi yang ada di playstore atau Appstore. Pastikan Anda menghabiskan waktu lebih untuk menciptakan Unique Value Proposition – yang akan menarik target konsumen dan meyakinkan mereka menggunakan produk Anda.

2. Value Proposition

Senjata utama dalam bersaing dengan kompetitor dan mendapatkan atensi dari konsumen adalah Value Proposition yang kuat. Ia ibarat ruh dalam badan yang menggerakan semua proses bisnis. Untuk mendapatkan value proposition yang kuat, Anda bisa meriset dari beberapa hal ini:

  1. Review Kompetitor. Pelajari permasalahan utama dari aplikasi lain yang menargetkan konsumen yang sama dengan Anda, dan cari solusi atas permasalahan tersebut dengan solusi Anda
  2. Cari tahu apa yang kurang dari kompetitor. Sebagai contoh, jika competitor tidak menggunakan digital marketing dan berbagai platform online lainnya seperti youtube, podcast, Instagram, facebook, linkedin, dan sebagainya, maka Anda dapat memanfaatkan hal tersebut.
  3. Perhatikan model pricing mereka, bagaimana standar kepuasan konsumen, frekuensi dan kualitas dari versi update aplikasi kompetitor Anda.

3. Pricing Strategy

Terkait dengan strategi harga, semua tergantung dari tujuan dari aplikasi Anda dan ekspektasi dari target konsumen. Anda bisa menggunakan beberapa pendekatan berbeda untuk meminta pembayaran kepada konsumen. Model yang paling umum adalah freemium, dimana user mendapatkan akses terbatas dari produk, tapi untuk mendapatkan semua fitur yang ada, konsumen harus membayar atau subscribe. Metode lain yang bisa digunakan seperti pemberian aplikasi secara gratis; subscription-based; atau in-app purchases.

Untuk membuat keputusan final, pertimbangkan ukuran dari audiens Anda; jika cukup nich, Anda dapat mengambil risiko dan meluncurkan aplikasi Anda dengan metode berbayar. Namun jika targetnya adalah mencapai sebanyak-banyaknya orang, lebih baik Anda menggunakan metode gratis.

 

FASE PRE LAUNCH

1. Brand Identity

Lengkapi aktivitas pre-marketing Anda dengan membuat brand guideline untuk aplikasi Anda. Hal ini bukan berarti Anda membuat campaign mobile marketing yang komprehensif, tapi Anda perlu menginformasikan mengenai release date aplikasi dan membuat strategi brand awareness dari awal. Sebaiknya Anda membuat story yang menarik untuk aplikasi Anda, membuat berbagai desain yang menarik terutama secara emosional dan menjadikannya sebagai bahan marketing baik di media sosial atau website Anda. Pertimbangkan juga untuk menggunakan video promosi, dengannya Anda bisa mengenalkan produk Anda dan lebih engage dengan konsumen.

2. Landing Page

Meskipun dalam hal ini Anda ingin membuat aplikasi, tapi jangan melupakan potensi dari website untuk meningkatkan kesuksesan Anda. Secara umum landing page dapat membantu Anda dalam beberapa hal:

  1. Membantu validasi apakah ide Anda profitable dan bisa dilakukan
  2. Membantu dalam mengumpulkan email dari klien Anda dan berkomunikasi dengan mereka
  3. Membantu dalam generate leads
  4. Efektif untuk menunjukkan keunggulan produk Anda, review konsumen, dan berbagai berita dan informasi lainnya.

3. Other Information Needed

Sekarang saatnya Anda melengkapi berbagai informasi lainnya sebelum Anda masuk lebih jauh ke fase development. Gunakan informasi tersebut untuk mengisi pre-launch checklist Anda.

  1. Lengkapi halaman deskripsi produk Anda dengan kata-kata menarik yang mendeskripsikan aplikasi Anda ke user. Hal ini penting untuk membantu Anda dalam beriklan
  2. Tentukan siapa influencer yang relevan dengan industri Anda dan mulai berkomunikasi dengan mereka untuk membantu mempromosikan produk
  3. Mulai merancang kampanye promosi untuk aplikasi Anda. Buat list aktivitas iklan apa yang ingin Anda lakukan di berbagai channel marketing yang ada.
  4. Persiapkan amunisi marketing lainnya untuk semua platform yang Anda gunakan baik di website, sosial media, forum komunitas, dan sebagainya.

 

FASE DEVELOPMENT

1. Mockup

Sebelum memulai development, sebaiknya Anda membuat sketsa dasar dari produk Anda. Tidak usah menggunakan perpaduan warna yang complicated, Anda cukup membuat outline yang berisikan flow dan relasi antar proses yang ada. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat mockup:

  1. Tulis semua fungsionalitas dasar aplikasi Anda dan fitur user interface yang ingin Anda buat.
  2. Buat beberapa screen untuk setiap element
  3. Masukan notes tambahan sebagai penjelasan pada fitur yang dibutuhkan.

2. UI Design

Tahap ini adalah saat dimana Anda memberikan perhatian maksimal pada detail yang ada dalam requirement. Tugas Anda adalah untuk menunjukkan bagaimana aplikasi akan terlihat dari fitur ke fitur, colouring, layout, dan elemen UI lainnya. Dalam hal ini setiap centimeter dan pixel sangat berarti. Oleh karena itu jika Anda tidak memiliki tim UI/UX professional sendiri, sebaiknya Anda hire UI/UX Designer professional. Jangan ragu untuk berinvestasi disini, karena tampilan dan usability dari aplikasi Anda sangat tergantung pada desain UI.

3. Coding

Sekarang saatnya Anda mengerjakan hal yang paling sulit dalam membuat aplikasi Anda, yaitu mulai melakukan coding. Sama halnya dengan desain, jika Anda tidak memiliki tim IT spesifik untuk kebutuhan ini, sebaiknya Anda meng-hire programmer untuk ini. Pertimbangkan platform apa yang ingin digunakan, apakah iOS atau Android native (iOS: Swift; Android: Kotlin). Atau Anda juga bisa menggunakan cross platform dengan teknologi React Native, Flutter, atau Xamarin. Jangan lupa untuk cek guidelines dari platform yang Anda pilih, untuk memastikan proses submission berjalan lancar dan bug-free.

4. Beta Test

Semakin banyak fitur dan platform yang Anda gunakan, semakin penting untuk melakukan beta-testing. Hal yang penting untuk menyelesaikan sebanyak mungkin masalah yang ada sebelum Anda meluncurkan aplikasi Anda, jika tidak maka aplikasi Anda akan mendapat review yang buruk dari konsumen dalam jangka panjang. Oleh karena itu pastikan untuk melakukan testing baik secara internal atau eksternal dari aplikasi Anda

5. Tools for Data Collection

Kami sangat merekomendasikan mengembangkan in-app messaging untuk aplikasi Anda. Sistem tersebut akan membantu Anda mengumpulkan feedback berharga – baik dari beta-testing atau jauh setelah aplikasi published. Jangan lupa juga untuk mengkoneksikan aplikasi Anda dengan sistem analytic sebelum Anda mem-publish di playstore atau appstore. Untuk hal ini Anda bisa menggunakan google analytic (mengukur engagement); Crash Link (untuk crashes); Fastlane (untuk otomasi yang lebih baik)

6. Launch the App

Setelah proses panjang yang sudah Anda lalui sebelumnya, akhirnya Anda berhasil pada tahap mempublish aplikasi Anda. Jika Anda ingin mengurus sendiri proses pendaftaran ke playstore, Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya disini . Pastikan Anda membaca guidelines yang diberikan oleh Playstore  atau Appstore, khusus untuk Appstore kemungkinan aplikasi di reject lebih besar dibandingkan play store, Anda harus memperhatikan masalah teknis (kualitas aplikasi); konten dan tampilan.

 

FASE POST LAUNCH

1. Monitor Rating

Pada beberapa pekan pertama, jangan hilangkan perhatian Anda untuk selalu mengecek performance aplikasi Anda. Untuk awalan, bersiaplah untuk mendapatkan kemungkinan terburuk misalkan Anda tidak mendapat review atau ranking, atau bahkan mendapatkan review dan ranking negatif. Usahakan untuk selalu men-track rating, reviews, jumlah download dan retention rate. Informasi ini akan memberikan gambaran utuh mengenai performance aplikasi Anda dan apa yang harus dikerjakan untuk update pertama.

2. Adjust Keyword (Jika dibutuhkan)

Salah satu hal yang mungkin perlu dilakukan setelah mempublish aplikasi Anda, adalah merevisi keyword yang digunakan. Keyword memiliki dampak besar pada ranking aplikasi baik di AppStore atau Google Play. Diantara hal-hal yang perlu direvisi yaitu pada judul aplikasi, daftar meta keywords dan meta description.

3. Earlier Testimonial

Setelah aplikasi publish maka semua adalah tentang reviews. Anda harus proaktif untuk mengajak orang memberikan review untuk aplikasi Anda. Jangan malu untuk bertanya pada influencer atau tokoh lain yang memiliki pengaruh untuk mereview aplikasi Anda. Baik kritik ataupun masukan dari user sangat mempengaruhi kesuksesan Anda. Saran kami, terus update review list Anda dan info deskripsi sesering mungkin jika dibutuhkan, untuk membuat aplikasi Anda up to date.

4. Social Media

Sosial media merupakan tools marketing yang sangat potensial. Anda dapat menarik atensi user Anda melalui channel sosial media seperti facebook, Instagram, linkedin, blogs, forum komunitas, dan sebagainya. Koneksikan akun Anda dengan landing page sehingga user dapat melihat Anda di web atau aplikasi. Investasikan waktu dan budget Anda juga untuk sosial media dan konten marketing – namun lakukan dengan bijak. Anda perlu aktif dalam berbagai facebook groups, bicara langsung dengan konsumen Anda dan minta insight yang relevan untuk bisnis Anda.

5. Partnership with Mass Media

Selain sosial media, Anda juga perlu membangun hubungan dengan pers (media mainstream). Dalam konteks ini, Anda perlu menonjolkan Unique Selling Point (USP) bisnis Anda dan bangun relasi dengan jurnalis dan bloggers untuk menceritakan story Anda.

6. Paid Promotion

Strategi marketing akan membantu mempromosikan aplikasi Anda, berikut ini beberapa ide untuk meningkatkan jumlah target konsumen Anda:

  1. Gunakan iklan berbayar
  2. App Store Optimization (ASO)
  3. Push Notification
  4. Gunakan A/B Testing

7. Reengagement

Terakhir, jangan sampai Anda melupakan orang-orang yang sudah memilih menggunakan aplikasi Anda. Berikan mereka konten-konten baru dan fresh yang up to date. Perhatikan pola perilaku mereka dalam menggunakan aplikasi Anda, pastikan aplikasi Anda dapat terus memenuhi kebutuhan mereka. Berikan perhatian dan segera merespon jika mereka memiliki feedback untuk Anda.

 

Catatan Terakhir: Lalu Berapa Banyak Biaya yang Perlu Dikeluarkan untuk Membuat Aplikasi?

Setelah membaca artikel ini, setidaknya Anda memiliki gambaran bahwa ada proses yang cukup panjang dalam pengembangan aplikasi mobile, tidak serta merta Anda langsung mendevelop aplikasi tersebut. Idealnya jika Anda tidak memiliki tim teknis, maka Anda cukup merekrut tim teknis baik perorangan atau melalui software house yang memang sudah expert dalam aktivitas pengembangan software. Aktivitas lainnya pada fase planning, riset, pre-launch, dan post-launch dapat Anda dan tim marketing Anda kerjakan sendiri.

Jika ditanya berapa harga mengembangkan aplikasi? Jawabannya sangat tergantung. Tergantung pada platform apa yang ingin Anda gunakan, kompleksitas fitur, kebutuhan UI, database, integrasi dengan pihak ketiga, dan lain sebagainya. Untuk harga pengembangannya saja bisa berkisar dari 150jt-1miliar. Investasi pada pengembangan aplikasi mobile memang cukup besar secara budget, namun jika Anda sudah melakukan proses perencanaan dan persiapan yang matang, maka aplikasi tersebut akan membawa keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan biaya yang Anda keluarkan.

Semoga Anda sukses dengan aplikasi yang ingin Anda kembangkan!

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Automated Testing VS Manual Testing 

Pentingnya Functional Testing dalam Software Development 

Penerapan ETL pada Big Data: Apa itu ETL, Jenis-jenisnya, dan Bagaimana Cara Kerjanya

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.