Sebelum Rilis Produk, Ketahui Pentingnya Prototype dalam Pengembangan Aplikasi 

Prorotype Produk
Contents

Share the article

Contents

Dalam pengembangan aplikasi, memastikan produk akhir sesuai dengan kebutuhan user adalah hal yang sangat penting. Salah satu metode yang terbukti efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan membuat prototype. 

Prototype memungkinkan tim developer memvisualisasikan ide, mendapatkan feedback di awal project, hingga menghindari kesalahan yang bisa menghabiskan biaya. Bahkan, keberhasilan sebuah produk digital, baik website ataupun aplikasi, kerap ditentukan oleh tahap prototype yang efektif. 

Lantas apa itu prototype? Apa pentingnya prototype dalam pengembangan aplikasi? Simak juga tahapan dalam pembuatan prototipe di artikel berikut ini. 

Apa Itu Prototype?

Prototype

Prototype adalah representasi awal dari sebuah aplikasi, yang biasanya dibuat untuk menguji konsep, desain, dan fungsionalitas sebelum development software lebih lanjut. Bentuk dari prototype dapat berupa gambar statis, interactive wireframe, atau model yang mendekati aplikasi final.

Dari tahap pengujian ini, perusahaan bisa mengumpulkan dan menganalisis terkait feedback hingga kenyamanan user sesuai standard yang telah dipetakan. Dengan prototype, tim developer juga dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum merilis produk. 

BACA JUGA: Langkah-Langkah untuk Menerapkan Agile Development dalam Pengembangan Software

Ini Pentingnya Prototype dalam Software Development

Saat ingin merilis produk digital ke pasar, tim  harus bisa menjelaskan secara detail mengenai layanan atau produk, mulai dari fitur, harga, solusi dari masalah yang dihadapi user, atau target pelanggan.

Melalui prototype, tim developer bisa lebih menghemat waktu dan biaya untuk mempresentasikan produk. Berikut ini manfaat atau pentingnya prototype dalam pengembangan aplikasi. 

  1. Memvalidasi Ide dan Desain 

Prototype membantu tim untuk memastikan bahwa ide awal mereka dapat diwujudkan menjadi aplikasi yang fungsional dan menarik. Cara ini juga memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana aplikasi digunakan user.

  1. Mengetahui Masalah Sejak Awal 

Dengan prototyping, potensi masalah dalam desain atau fungsionalitas aplikasi dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum tahap pengembangan lebih lanjut. Melalui prototype, perusahaan diharapkan bisa mengurangi risiko kesalahan besar yang mungkin terjadi saat merilis produk.

  1. Hemat Biaya dan Waktu 

Kesalahan yang terdeteksi di tahap akhir pengembangan biasanya memakan biaya yang lebih besar untuk diperbaiki. Dengan prototype, masalah dapat ditemukan dan diselesaikan lebih awal, sehingga mengurangi biaya revisi.

  1. Menguji Aplikasi Langsung dengan User

Prototype memungkinkan user untuk mencoba aplikasi dalam bentuk awalnya. Melalui pengujian ini, tim developer dapat memahami apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh user, sehingga aplikasi yang dihasilkan lebih relevan.

  1. Peningkatan Kolaborasi Antar Tim 

Prototype menjadi alat komunikasi yang efektif antara tim desain, developer, dan stakeholder. Semua pihak dapat melihat gambaran visual dan fungsional dari aplikasi, yang memudahkan diskusi dan pengambilan keputusan.

  1. Meningkatkan Kepuasan User 

Dengan memastikan bahwa aplikasi dirancang sesuai kebutuhan pengguna sejak awal, prototype membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Hal ini berdampak langsung pada tingkat kepuasan user setelah aplikasi diluncurkan.

Tahapan dalam Proses Pembuatan Prototype

Prototype Produk

Tahapan pembuatan prototype dalam pengembangan aplikasi melibatkan beberapa langkah sistematis untuk memastikan bahwa prototype yang dihasilkan efektif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah tahapan umumnya:

1. Menentukan Tujuan Tujuan

Identifikasi alasan utama untuk membuat prototype, seperti menguji user interface (UI), alur kerja, atau mendapatkan feedback dari user. Tentukan juga seberapa detail prototype yang ingin dibuat, apakah berupa low-fidelity (sketsa sederhana) atau high-fidelity (prototype mendekati produk final).

2. Riset dan Mengumpulkan Informasi

Lakukan wawancara atau survei untuk memahami kebutuhan user, tujuan bisnis, dan tantangan yang dihadapi. Analisis kompetitor untuk melihat produk mereka. Apakah solusi yang Anda tawarkan sudah mereka miliki, atau Anda bisa menemukan peluang yang tak kompetitor punya. 

3. Pembuatan Wireframe

Buat kerangka visual dasar aplikasi yang menunjukkan struktur tata letak dan alur navigasi tanpa detail desain seperti warna atau gambar. Tim bisa menggunakan Figma, Balsamiq, atau Adobe XD.

4. Pengembangan Prototype Interaktif

Tambahkan elemen interaktif pada wireframe untuk menciptakan simulasi alur kerja aplikasi. Lalu sesuaikan dengan skenario pengguna, seperti bagaimana user akan berinteraksi dengan aplikasi dalam situasi tertentu.

5. Lakukan Uji Coba untuk Mendapat Feedback

Ada beberapa tim yang harus dilibatkan dalam proses uji coba. Salah satunya melibatkan tim developer dan desainer untuk memeriksa apakah prototype memenuhi tujuan awal. Ajak juga user dan stakeholder untuk memastikan prototype sesuai dengan bisnis. 

6. Iterasi

Berdasarkan feedback dari pengujian, lakukan revisi pada prototype. Fokus pada peningkatan elemen yang tidak sesuai atau kurang efektif, seperti navigasi, tata letak, atau fungsionalitas.

7. Finalisasi dan Persiapan untuk Pengembangan

Setelah semua elemen pada prototype disetujui, siapkan prototype untuk menjadi panduan dalam tahap pengembangan. Dokumentasikan semua aspek prototype, termasuk logika, alur, dan fungsionalitas untuk tim developer.

Tahapan ini membantu memastikan bahwa prototype tidak hanya merepresentasikan aplikasi yang direncanakan tetapi juga relevan dengan kebutuhan user. Diharapkan produk digital bisa mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan rencana. 

Kesimpulan 

Membuat produk prototype menjadi hal penting sebelum merilis produk atau layanan. Jika Anda melewatkan tahapan ini, ada kemungkinan risiko mengurangi kualitas produk hingga kegagalan produk. 

Prototipe juga memudahkan mempresentasikan produk kepada pihak terkait dan membantu menemukan tantangan atau masalah. Pastikan Anda memahami tahapan prototyping dalam pengembangan aplikasi. 

Badr Interactive memahami pentingnya prototype dalam menciptakan aplikasi yang relevan dan memuaskan pengguna. Dengan layanan software development yang komprehensif, kami menyediakan solusi prototyping yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis Anda.

Melalui pendekatan berbasis data dan kolaborasi intensif, kami membantu perusahaan menyusun prototype yang efektif menggunakan tools dan teknologi terkini. Dengan pengalaman kami dalam berbagai industri, Badr Interactive siap membantu Anda menciptakan aplikasi yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi bisnis Anda. 

Hubungi kami untuk mendiskusikan proyek Anda atau isi form di bawah ini untuk konsultasi gratis bersama tim Badr Interactive.

Need the Right Digital Solution for Your Business?

We’re here to help you design the best digital solutions tailored to your business needs.

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Redesain Website

Simak, Ini 9 Tanda Website Bisnis Anda Butuh Redesign 

Flowchart

Ketahui Cara Membuat Flowchart untuk Software Development yang Lebih Efisien

SRM

Apa Manfaat Supplier Relationship Management untuk Keberhasilan Bisnis?

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.