Aktivitas perawatan atau maintenance website pasca development adalah hal yang sangat penting dilakukan agar website tetap berjalan dengan baik dan memberikan performa yang optimal. Tidak ada satupun aplikasi atau website yang sudah dipastikan akan bug free, memiliki performa yang stabil, dan dapat selalu diandalkan tanpa ada aktivitas maintenance yang dilakukan pada sistem tersebut.
Daftar Isi:
- Manfaat Maintenance Website
- Mengukur Performa Website
- Aktivitas Maintenance Website
- Biaya Maintenance Website
- Key Takeaway
- FAQ
Manfaat Maintenance Website
Setidaknya ada beberapa alasan mengapa perawatan website setelah development menjadi sangat penting, yaitu pertama dalam aspek keamanan. Maintenance website setelah development akan membantu dalam menjaga keamanan website dari serangan hacker dan malware. Dari sisi performa atau performance website, aktivitas maintenance akan membantu meningkatkan kinerja seperti mempercepat loading halaman serta meningkatkan kompatibilitas browser.
Dalam aspek konten juga harus selalu diupdate agar konten dalam website dapat tetap up-to-date dan relevan bagi pengunjung seiring dengan perkembangan zaman. Selain itu, frekuensi update konten juga akan berelevansi dengan peningkatan SEO (Search Engine Optimization) dari website, sehingga akan mempermudah website Anda ditemukan oleh mesin pencari.
Hal lain yang juga penting dalam aktivitas maintenance adalah dapat membantu kita dalam menganalisa traffic website serta mengevaluasi kinerja website sehingga dapat mengambil tindakan yang paling tepat untuk meningkatkan kinerja website sesuai dengan tujuan perusahaan.
Mengukur Performa Website
Mengukur performa website merupakan hal yang penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja website dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan performa tersebut. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengukur performa website:
- Kecepatan loading: Kecepatan loading (load time) merupakan faktor penting dalam performa website. Anda dapat mengukur kecepatan loading menggunakan alat seperti Google PageSpeed Insights, GTmetrix, dan Pingdom.
- Uptime: Uptime menunjukkan seberapa sering website dapat diakses oleh pengunjung. Anda dapat mengukur uptime menggunakan alat seperti UptimeRobot, Site24x7, dan Pingdom.
- Bounce rate: Bounce rate menunjukkan seberapa sering pengunjung meninggalkan website setelah hanya melihat satu halaman. Ini dapat diukur dengan menggunakan Google Analytics.
- Tingkat konversi: Tingkat konversi (Conversion Rates) menunjukkan seberapa banyak pengunjung yang mengambil tindakan yang diinginkan, seperti mengklik tautan atau mengisi formulir. Ini dapat diukur dengan menggunakan Google Analytics.
- Analisis lalu lintas: Analisis lalu lintas (Traffic analysis) dapat memberikan gambaran tentang asal pengunjung, halaman yang paling sering dikunjungi, dan waktu yang paling banyak digunakan untuk mengunjungi website. Ini dapat diukur dengan menggunakan Google Analytics.
- Tingkat pengembalian pengunjung: Tingkat pengembalian pengunjung (Return Visitor Rate) menunjukkan seberapa sering pengunjung kembali ke website setelah pertama kali mengunjungi. Ini dapat diukur dengan menggunakan Google Analytics.
Aktivitas Maintenance Website
Aktivitas perawatan website pasca development meliputi beberapa aktivitas yaitu:
- Update software: Melakukan update software yang digunakan pada website, seperti CMS (Content Management System), plugin, dan skrip.
- Backup: Melakukan backup secara berkala untuk data website, seperti konten, gambar, dan database.
- Keamanan: Melakukan tindakan pencegahan untuk menjaga keamanan website dari serangan hacker dan malware.
- Performa: Melakukan optimasi performa website, seperti mengurangi ukuran gambar, mengoptimalkan kode, dan meningkatkan kompatibilitas browser.
- Konten: Melakukan pembaruan konten website, seperti menambahkan artikel baru, mengubah konten yang tidak relevan, dan menghapus konten yang sudah kedaluwarsa.
- SEO: Melakukan optimasi SEO (Search Engine Optimization) website, seperti menambahkan meta tag, mengoptimalkan URL, dan menambahkan konten yang berkualitas.
- Analytics: Melakukan analisis lalu lintas website dan mengevaluasi kinerja website, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja website.
- Monitoring: Melakukan pemantauan website secara berkala untuk memastikan website dapat diakses dengan baik dan tidak mengalami masalah.
Selain dari beberapa aktivitas diatas, kami sudah merangkum secara mendetail mengenai aktivitas perawatan website pasca development mulai dari memperhatikan Key Performance Indicator (KPI) Website; aktivitas perawatan; optimasi kecepatan website; pengecekan keamanan; hingga perawatan teknis lainnya dalam ebook “Perawatan Website Pasca Development”. Anda bisa mendownload ebook tersebut pada akhir artikel ini.
Biaya Maintenance Website
Biaya perawatan website pasca development dapat bervariasi tergantung pada jenis website dan tingkat kompleksitas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi biaya perawatan website termasuk:
- Ukuran website: Ukuran website dapat mempengaruhi biaya perawatan karena website yang lebih besar akan membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk diperbarui dan dioptimalkan.
- Fitur website: Website yang memiliki fitur yang lebih kompleks akan membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk diperbarui dan dioptimalkan.
- Frekuensi maintenance: Frekuensi perawatan website juga akan mempengaruhi biaya karena perawatan yang dilakukan secara rutin akan lebih murah daripada perawatan yang dilakukan secara tidak teratur.
- Rate Developer: Biaya developer dapat juga berpengaruh pada biaya perawatan website, tergantung pada tingkat keahlian dan tarif yang diterapkan.
Secara umum, biaya perawatan website berkisar antara $50-$200 per bulan, namun dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan di atas. Namun, dalam jangka panjang, melakukan perawatan website secara rutin akan lebih murah dibandingkan harus memperbaiki masalah yang muncul karena tidak melakukan perawatan.
Key Takeaway
Website yang tidak diperbarui dan di maintain dengan baik dapat menyebabkan pengunjung merasa tidak yakin dengan website dan dengan mudah meninggalkannya. Hal ini dapat merusak reputasi perusahaan dan membuat target pasar kita meragukan kredibilitas dari perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terkait budget atau biaya. Memperbaiki masalah yang muncul karena tidak rutin melakukan maintenance pada sistem yang dibuat, apalagi jika sistem tersebut cukup kompleks, maka akan menimbulkan biaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk maintenance secara rutin. Oleh karena itu, melakukan maintenance pada website secara rutin menjadi sangat penting untuk memastikan website berjalan dengan baik dan memberikan performa yang optimal.
FAQ
Apa itu perawatan website?
Perawatan website adalah proses yang dilakukan secara rutin untuk memastikan website berjalan dengan baik dan memberikan performa yang optimal. Proses ini meliputi update software, backup, pemeliharaan keamanan, optimasi performa, pembaruan konten, optimasi SEO, analisis lalu lintas, dan monitoring.
Mengapa perawatan website penting?
Perawatan website penting karena dapat menjaga keamanan website dari serangan hacker dan malware, meningkatkan performa website, memastikan konten tetap up-to-date dan relevan, meningkatkan SEO, dan menganalisis lalu lintas website dan mengevaluasi kinerja website.
Apa saja yang termasuk dalam perawatan website?
Perawatan website meliputi update software, backup, pemeliharaan keamanan, optimasi performa, pembaruan konten, optimasi SEO, analisis lalu lintas, dan monitoring.
Bagaimana cara melakukan perawatan website?
Untuk melakukan perawatan website, Anda harus melakukan update software, backup, pemeliharaan keamanan, optimasi performa, pembaruan konten, optimasi SEO, analisis lalu lintas, dan monitoring secara rutin. Anda juga dapat menggunakan alat-alat yang tersedia seperti CMS (Content Management System), plugin, dan skrip untuk membantu dalam proses perawatan website.
Berapa sering sebaiknya melakukan perawatan website?
Interval perawatan website bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis website dan seberapa sering konten diperbarui. Namun, perawatan website sebaiknya dilakukan secara rutin, minimal setiap bulan atau setiap kali terjadi perubahan besar pada website.