Keamanan sistem menjadi salah satu hal yang saat ini menjadi prioritas banyak usaha yang bergerak di bidang digital. Karena semua data disimpan secara cloud membuat setiap perusahaan harus memaksimalkan sistem keamanan dengan tingkat kerapatan yang tinggi, sehingga tidak mudah untuk diretas oleh hacker.
Kasus yang saat ini sering terjadi adalah Data Breach yang merupakan tindakan pencurian data dengan membobol sistem keamanan. Data Breach adalah jenis kejahatan serius dan bisa dilakukan oleh siapa saja dan membuat semua pelaku bisnis harus ekstra waspada.
Agar data di perusahaan Anda tidak terkena Data Breach, maka penting untuk mengetahui apa saja cara pencegahan dan juga seluk beluk dari cyber crime yang satu ini. Berikut adalah ulasan mengenai Data Breach dari Badr Interactive yang bisa Anda pelajari!
Apa Itu Data Breach?

Data Breach adalah sebuah kejadian cyber crime dimana hacker berhasil masuk ataupun menyusup ke dalam sistem perusahaan, kemudian meretas semua data-data yang dimiliki oleh perusahaan.
Data Breach sering juga disebut sebagai pencurian data dimana hacker akan mengambil berbagai data penting milik perusahaan dan menyebarkannya atau menjualnya ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ada berbagai cara yang biasanya digunakan hacker untuk melakukan Data Breach seperti mengirim malware atau meretas sistem secara langsung.
Biasanya, hacker akan mengincar perusahaan-perusahaan besar maupun lembaga pemerintahan yang memiliki berbagai data confidential penting, kemudian meretas sistem keamanan mereka, dan menjual semua data penting yang telah diambil untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Metode yang Digunakan Pelaku Data Breach

Terdapat berbagai metode yang dilakukan hacker untuk melakukan Data Breach, biasanya mereka melakukan beberapa cara seperti berikut ini:
1. Brute Force Attack
Brute Force Attack adalah cara peretasan dengan memanfaatkan trial & error agar bisa memecahkan sebuah kata sandi tertentu. Hacker biasanya akan memaksa masuk ataupun login ke sebuah akun demi bisa mendapatkan informasi ataupun data penting dalam akun tersebut.
Cara yang satu ini termasuk rencana yang cukup sederhana bagi seorang hacker, karena mereka hanya perlu menebak kata atau kombinasi apa yang menjadi kata sandi dari sebuah akun sampai akhirnya bisa memasukinya.
Salah satu cara untuk menghalau kejahatan ini adalah dengan membuat kombinasi sandi yang rumit, sehingga hacker tidak bisa menebak kombinasi yang Anda buat. Jangan lupa untuk selalu memantau aktivitas login dari akun-akun yang Anda miliki, sehingga bisa meminimalisir kejahatan Data Breach.
2. Phising
Metode berikutnya yang dilakukan untuk Data Breach adalah melakukan phising. Tindakan phising adalah tindakan untuk mengelabui seseorang agar hacker bisa mengambil data-data pribadi dan penting yang ada di dalam perangkat ataupun sistem.
Ada berbagai jenis phising yang saat ini telah terjadi, berikut ini adalah beberapa jenis phising yang wajib Anda ketahui:
- Email Phising: Email phising biasanya dilakukan pelaku kejahatan dengan membuat email palsu yang menyerupai perusahaan tertentu dan membuat tampilan hingga domain email yang hampir mirip.
- Web Phising: Web phising adalah cara yang dilakukan hacker dengan membuat sebuah website palsu atau tiruan untuk mengelabui calon korbannya.
- Whaling: Whaling adalah tindakan kejahatan yang menargetkan orang-orang yang berperan penting di perusahaan seperti jajaran direksi dan manager.
- Spear Phising: Spear phising adalah bentuk spesifik dari email phising dengan menargetkan orang-orang tertentu yang sudah diincar oleh hacker.
3. Malware
Malware adalah software yang dibuat dengan tujuan merusak sebuah sistem, jaringan, atau server pada sebuah perangkat. Cara ini biasanya dilakukan dengan menyusupkan ke dalam jaringan internet untuk mempermudah memasuki sistem pada perangkat korban.
4. Spyware
Spyware adalah salah satu jenis malware yang digunakan untuk mengambil informasi penting yang ada di perangkat pengguna tanpa persetujuan pengguna. Jenis Data Breach yang satu ini cukup sulit untuk dideteksi oleh sistem kita, hal pertama yang bisa jadi indikator perangkat Anda terkena spyware adalah penurunan kecepatan prosesor.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan berhati-hati dalam memberikan izin pada aplikasi dan tidak mengunduh aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam website tidak resmi, serta menghindari halaman-halaman website yang mencurigakan.
5. Memanfaatkan Kerentanan Sistem
Data Breach biasanya dilakukan oleh hacker dengan memanfaatkan kerentanan dari sistem yang ada dalam jaringan. Jika mereka menemukan celah untuk masuk ke dalam sistem, hanya dalam hitungan beberapa waktu maka hacker bisa mengambil data-data penting yang ada di dalam server.
Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati dalam menjaga perangkat perusahaan Anda. Karena bukan tidak mungkin jika hard drive eksternal Anda hilang sehingga bisa mengalami Data Breach.
Meskipun jumlah kasusnya lebih kecil, Anda diharapkan lebih waspada dan juga menerapkan keamanan yang ketat bagi para pengguna-pengguna perangkat tersebut sehingga bisa meminimalisir adanya peristiwa Data Breach pada perusahaan Anda.
BACA JUGA: Ketahui Bagaimana Cara Menjaga Keamanan dalam Software Custom untuk Perlindungan Data yang Optimal
Cara Mencegah Data Breach yang Bisa Anda Coba!

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya Data Breach pada sistem keamanan Anda, berikut diantaranya.
1. Menggunakan Password yang Rumit
Gunakan kombinasi password yang rumit dan sulit untuk ditebak oleh orang lain. Saat ini sudah banyak platform yang mengharuskan penggunanya membuat kombinasi dari angka, karakter, huruf besar atau kecil, dan jumlah karakter yang dibatasi sehingga bisa meminimalisir adanya serangan hacker pada akun pengguna.
Selain itu Anda juga bisa menghubungkan akun-akun yang dimiliki menggunakan akun email yang Anda gunakan untuk mempermudah proses login dan juga verifikasi dari platform tersebut.
2. Melakukan Update Security Software
Lakukan update secara rutin security software yang Anda miliki dalam perangkat. Anda juga wajib untuk melakukan pengecekan secara berkala sehingga Anda bisa mengetahui aktivitas dan riwayat dari akun Anda.
Apabila terdapat aktivitas yang mencurigakan, Anda bisa langsung mengisolasi sistem yang diserang, dengan membatasi akses-akses menuju data pribadi dan penting. Kemudian, lakukan upgrade dengan menggunakan infrastruktur keamanan yang lebih tinggi, sehingga data Anda bisa memiliki sistem keamanan yang lebih rapat.
BACA JUGA: Pentingnya Security Testing dalam Quality Assurance dan Cara Memulainya
3. Enkripsi dan Backup Secara Rutin
Berikutnya, Anda bisa melakukan enkripsi pada data yang dimiliki dan lakukan backup secara berkala dalam periode tertentu. Anda juga bisa melakukan pembersihan secara berkala apabila dirasa hard drive pada perangkat sudah penuh.
4. Gunakan Multi-Authentication
Cara selanjutnya untuk mencegah terjadinya Data Breach adalah dengan menggunakan sistem multi-authentication. Tipe pencegahan yang satu ini lebih ditujukan untuk Anda yang menggunakan akun personal baik email dan sejenisnya untuk menggunakan keamanan ganda yang saat ini disediakan oleh penyedia layanan email.
Fungsi dari multi-authentication adalah mampu meningkatkan perlindungan keamanan bagi bisnis, Anda biasanya harus mendaftarkan nomor telepon aktif dan juga user ID untuk memastikan bahwa Anda yang melakukan proses login tersebut.
5. Cek Berkala Rekening Keuangan Perusahaan
Serangan Data Breach adalah kejahatan yang tidak mengenal waktu dan juga korban. Pelaku kejahatan biasanya bisa menggasak berbagai data berharga ataupun melakukan transaksi ilegal. P
enting bagi Anda untuk melakukan pengecekan secara berkala mengenai aktivitas pada rekening keuangan perusahaan maupun personal. Jika terdapat transaksi mencurigakan, Anda bisa langsung membekukan rekening tersebut dan mulai melakukan pembatasan akses pada akun Anda.
6. Patuhi Regulasi Keamanan Data
Selain menerapkan langkah teknis, mematuhi regulasi keamanan data menjadi fondasi penting dalam pencegahan data breach. Beberapa regulasi yang relevan antara lain:
- UU PDP (Indonesia): Mengatur kewajiban perusahaan dalam mengelola, melindungi, dan melaporkan insiden kebocoran data.
- GDPR (Eropa): Memberikan hak penuh kepada individu atas data pribadi mereka dan memberlakukan denda tinggi untuk pelanggaran data.
- ISO 27001: Standar internasional yang mengatur manajemen keamanan informasi secara menyeluruh.
- HIPAA (AS): Spesifik untuk industri kesehatan, mengatur perlindungan data medis individu.
Mematuhi regulasi ini membantu perusahaan lebih meningkatkan standar keamanan data internal, meminimalkan risiko hukuman dan denda akibat pelanggaran data, hingga membangun kepercayaan lebih kuat dengan pelanggan dan mitra bisnis.
Kepatuhan regulasi bukan sekadar syarat legalitas, tapi juga bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan di era digital.
Kesimpulan
Nah, itu dia ulasan mengenai Data Breach dari Badr Interactive mulai dari pengertian, metode penyerangan, hingga apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.
Jangan lupa untuk menerapkan semua langkah pencegahan di atas, agar Anda bisa terhindar dari kejahatan Data Breach pada bisnis atau perusahaan. Meskipun masih banyak orang yang masih menganggap remeh sebuah kejahatan Data Breach, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk terjadi kepada Anda.
Melindungi data sensitif melalui strategi keamanan berlapis, penerapan teknologi enkripsi, hingga kepatuhan terhadap regulasi seperti UU PDP, GDPR, ISO 27001, dan HIPAA adalah langkah yang tidak bisa ditunda lagi.
Badr Interactive siap membantu Anda membangun infrastruktur keamanan digital yang modern, tangguh, dan sesuai regulasi. Melalui layanan Infrastructure & Cybersecurity Badr Interactive, kami menawarkan solusi menyeluruh mulai dari perancangan jaringan, implementasi keamanan server, monitoring real-time, hingga perlindungan data secara proaktif.
Konsultasikan kebutuhan keamanan data bisnis Anda sekarang bersama tim Badr Interactive. Isi form di bawah ini.
Need the Right Digital Solution for Your Business?
We’re here to help you design the best digital solutions tailored to your business needs.