Dalam era transformasi digital yang semakin cepat, perusahaan dihadapkan pada berbagai opsi untuk membangun solusi teknologi mereka. Dua pendekatan utama yang sering dipertimbangkan adalah pengembangan dari nol (scratch development) dan penggunaan platform no-code. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kompleksitas proyek, sumber daya internal, dan kebutuhan bisnis yang ingin dicapai.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif perbandingan antara no-code vs scratch development, serta memberikan panduan kapan sebaiknya memilih salah satu dari keduanya untuk proyek digitalisasi Anda.
BACA JUGA: Trend Software Development 2025 yang Perlu Diantisipasi
1. Pengembangan dari Nol (Scratch Development)
Pengembangan dari nol berarti membangun aplikasi menggunakan kode kustom yang ditulis langsung oleh tim IT atau software house seperti Badr Interactive. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan kontrol penuh terhadap proses dan hasil akhir proyek.
Kelebihan:
- Kontrol Penuh: Seluruh sistem dapat disesuaikan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan bisnis.
- Fleksibilitas Tinggi: Cocok untuk proyek yang kompleks atau sangat spesifik, di mana solusi generik tidak mencukupi.
Kekurangan:
- Biaya Tinggi: Membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar.
- Durasi Lama: Proses pengembangan bisa memakan waktu berbulan-bulan, tergantung pada kompleksitasnya.
Kapan Harus Menggunakan Scratch Development?
- Ketika proyek sangat kompleks dan melibatkan logika bisnis yang tidak umum.
- Ketika proyek digunakan untuk core business, misalnya sistem utama operasional perusahaan.
- Saat tidak ada platform no-code yang dapat diandalkan untuk use-case spesifik.
- Bila organisasi ingin mengontrol penuh pengembangan, misalnya untuk alasan kepatuhan dan keamanan data.
2. Penggunaan Platform No-Code
No-code adalah pendekatan pengembangan aplikasi tanpa perlu menulis kode pemrograman. Biasanya menggunakan antarmuka drag-and-drop yang memungkinkan pengguna non-teknis membangun aplikasi secara visual.
Kelebihan:
- Cepat dan Efisien: Pengembangan jauh lebih cepat dibanding scratch development.
- Biaya Lebih Rendah: Tidak perlu tim developer besar, cocok untuk prototipe dan solusi sederhana.
- Fleksibel dan Scalable: Cocok untuk membuat aplikasi skala kecil hingga menengah dengan cepat.
Kekurangan:
- Keterbatasan Kustomisasi: Tidak semua fitur kompleks bisa diakomodasi dengan baik.
- Kecocokan Terbatas: Tidak ideal untuk semua jenis proyek, terutama yang sangat teknis atau sensitif.
Kapan Harus Menggunakan No-Code?
- Proyek bersifat repetitif atau sederhana, seperti digitalisasi form, approval process, atau aplikasi internal sederhana.
- Ingin hasil cepat dan iterasi cepat untuk validasi produk.
- Organisasi memiliki tim non-teknis yang ingin terlibat langsung dalam proses pengembangan.
- Untuk menurunkan risiko proyek molor atau gagal akibat keterbatasan resource IT.
3. Alternatif Ketiga: Off-the-Shelf Software
Selain scratch dan no-code, ada juga opsi ketiga: menggunakan software siap pakai (off-the-shelf). Biasanya digunakan untuk kebutuhan yang sudah umum, seperti CRM, ERP, HRIS, atau CMS.
BACA JUGA: Software Custom VS SaaS
Kelebihan:
- Cepat dan Siap Pakai
- Sudah Teruji untuk Use-Case Umum
Kekurangan:
- Kurang Fleksibel
- Tidak Cocok untuk Kebutuhan yang Sangat Spesifik
No Code vs Scratch Development: Pilih yang mana?
Anda bisa melakukan assessment secara mandiri untuk menentukan pilihan teknologi yang akan digunakan. List pertanyaan dibawah ini dapat membantu Anda untuk mengambil keputusan:
- Seberapa kompleks proyek digital Anda?
- Apakah proyek ini merupakan core business Anda? Β Apakah bisa ditoleransi secara risiko jika terjadi hal yang tidak diinginkan?
- Apakah sudah tersedia platform no-code yang cocok untuk kebutuhan Anda?
- Apakah Anda ingin mengendalikan penuh proses pengembangannya?
Jika jawabannya banyak ke arah kontrol, kompleksitas tinggi, dan kustomisasi, scratch development adalah pilihan terbaik. Tetapi jika Anda butuh kecepatan, efisiensi biaya, dan kemudahan iterasi, no-code adalah solusi yang ideal.
Kesimpulan
Tidak ada pendekatan yang 100% lebih baik dari yang lain. No-code dan scratch development memiliki tempat masing-masing dalam strategi transformasi digital sebuah perusahaan. Pilihan terbaik adalah memahami kebutuhan bisnis Anda, menimbang risiko dan anggaran, serta bekerja sama dengan partner teknologi yang memahami kekuatan masing-masing pendekatan.
Secara umum kami merangkum ketiga alternatif solusi teknologi yang sudah dibahas diatas ke dalam tabel berikut ini:
Aspek | No Code Development | Scratch Development (Custom Coding) | Off-the-Shelf Software (SaaS) |
π Waktu Pengembangan | β Sangat cepat (hari/minggu) | β Paling lama (bulanan atau lebih) | β Instan, tinggal konfigurasi |
π° Biaya | β Lebih murah, biaya operasional rendah | β Mahal, butuh tim teknis penuh | β Paling murah dalam jangka pendek, sistem langganan |
π§© Kustomisasi | β Terbatas pada fitur platform | β Bebas kustomisasi penuh | β Sangat terbatas, mengikuti fitur vendor |
π§ Kebutuhan Skill Teknis | β Rendah, bisa dilakukan oleh non-teknis | β Tinggi, butuh developer, QA, arsitek sistem | β Tidak perlu keahlian teknis |
β‘ Skalabilitas | β οΈ Cukup baik untuk aplikasi ringan/menengah | β Tinggi, cocok untuk aplikasi besar dan kompleks | β Terbatas pada batasan vendor dan paket langganan |
π Keamanan | β οΈ Bergantung pada vendor no code | β Penuh kontrol terhadap keamanan | β οΈ Tergantung pada standar keamanan vendor SaaS |
π Integrasi Sistem | β οΈ Terbatas jika platform tidak support API | β Bebas integrasi sistem legacy dan eksternal | β Terbatas, butuh middleware atau tambahan API |
π οΈ Fleksibilitas Teknologi | β Terikat pada teknologi platform | β Fleksibel dalam memilih stack dan arsitektur | β Terikat pada teknologi yang disediakan vendor |
π Kinerja | β οΈ Cukup baik, tergantung skala | β Bisa dioptimasi untuk high-performance | β οΈ Terbatas, bisa bottleneck di paket dasar |
π Update & Maintenance | β Disediakan oleh platform | β Perlu dilakukan sendiri | β Otomatis oleh vendor |
π― Cocok Untuk | – Proyek cepat & sederhana – Prototyping – Automasi internal | – Proyek kompleks – Sistem mission-critical – Kebutuhan regulasi tinggi | – Kebutuhan umum – Budget rendah – Time-to-market cepat |
Jika Anda masih ragu, tim Badr Interactive siap membantu Anda menganalisis dan menentukan pendekatan paling efektif sesuai kebutuhan digitalisasi Anda. Isi form di bawah ini untuk mendapatkan konsultasi gratis bersama tim profesional kami.