Software Berbasis Platform vs Software Reguler: Memahami Perbedaan dan Manfaat untuk Bisnis Anda
Di era transformasi digital, software menjadi komponen kunci dalam mendukung operasional dan inovasi bisnis.
Salah satu konsep yang semakin populer adalah software berbasis platform, yang menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas untuk mengembangkan aplikasi yang dapat berjalan di berbagai perangkat dan sistem operasi.
Namun, software berbasis platform bukanlah satu-satunya pilihan software reguler atau stand-alone juga memiliki tempat penting dalam memenuhi kebutuhan spesifik bisnis.
Software berbasis platform dapat diibaratkan sebagai fondasi yang memungkinkan berbagai aplikasi dan layanan berjalan secara terintegrasi dalam satu ekosistem.
Tren ini semakin relevan karena kebutuhan akan kolaborasi, otomatisasi, dan efisiensi yang semakin meningkat. Di sisi lain, software reguler sering kali lebih sederhana, dengan fokus pada solusi spesifik yang tidak memerlukan integrasi yang kompleks.
Apa Itu Software Berbasis Platform?
Software berbasis platform adalah sebuah ekosistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung pengembangan, pengelolaan, dan distribusi aplikasi atau layanan.
Sistem ini menyediakan serangkaian alat, framework, dan API (Application Programming Interface) yang memungkinkan pengembang menciptakan aplikasi yang terintegrasi dengan platform tersebut.
Contoh umum dari platform-based system adalah sistem operasi (seperti Windows, iOS, atau Android), platform cloud (seperti AWS atau Google Cloud), hingga platform media sosial (seperti Facebook atau Twitter).
Keunggulan Utama Software Berbasis Platform
- Fleksibilitas dan Skalabilitas
Platform-based system dirancang untuk menangani peningkatan jumlah pengguna, volume data, dan permintaan aplikasi tanpa mengorbankan kinerja.
Dengan pendekatan arsitektur berbasis layanan mikro (microservices), platform dapat dipecah menjadi beberapa layanan kecil yang independen, sehingga memungkinkan pengembang untuk memperbarui bagian tertentu tanpa mengganggu keseluruhan sistem.
- Efisiensi Pengembangan
Dengan memanfaatkan alat dan fitur yang disediakan oleh platform, seperti API dan framework bawaan, pengembang tidak perlu membangun semua komponen dari awal.
Hal ini menghemat waktu dan tenaga dalam pengembangan aplikasi. Sebagai contoh, platform seperti iOS dan Android memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi mobile dengan akses ke berbagai fitur perangkat, seperti kamera, GPS, dan sensor.
- Interoperabilitas dan Integrasi yang Kuat
Salah satu kelebihan utama software berbasis platform adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan berbagai aplikasi dan layanan pihak ketiga.
API yang terbuka dan terdokumentasi dengan baik memungkinkan pengembang untuk menghubungkan aplikasi mereka dengan sumber daya eksternal, seperti database atau layanan cloud.
Selain itu, platform yang mendukung berbagai bahasa pemrograman mempermudah pengembang untuk bekerja di dalam ekosistem tersebut.
- Ekosistem Terintegrasi
Platform berbasis software memungkinkan kolaborasi antara aplikasi dan layanan dalam satu ekosistem.
Sebagai contoh, Slack sebagai platform SaaS mendukung berbagai integrasi dengan alat kolaborasi lain seperti Google Drive, Trello, dan Jira, menciptakan pengalaman kerja yang efisien dan terhubung.
- Layanan yang Seragam di Berbagai Device
Platform-based system memungkinkan aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan secara konsisten di berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, atau komputer. Sebagai contoh, aplikasi berbasis Android atau iOS memungkinkan pengembang menjangkau jutaan pengguna di seluruh dunia dengan pengalaman yang seragam.
Arsitektur Platform Menjadi Dasar Untuk Pertumbuhan
Arsitektur platform yang kuat dan fleksibel sangat penting dalam pengembangan software berbasis platform. Beberapa elemen kunci dari arsitektur ini meliputi:
- Skalabilitas: Kemampuan untuk menangani pertumbuhan pengguna dan data tanpa penurunan performa.
- Layanan Mikro (Microservices): Setiap fungsi dipecah menjadi layanan kecil yang dapat dikelola secara independen.
- Integrasi dengan Pihak Ketiga: Mendukung kolaborasi melalui API terbuka dan protokol standar industri.
Sebagai contoh, platform “A Medical Data Sharing Platform Based on Permissioned Blockchains” menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan sebagai arsitektur untuk berbagi data medis secara aman dan terdesentralisasi.

Contoh platform architecture “A Medical Data Sharing Platform Based on Permissioned Blockchains”
Apa Itu Software Reguler?
Software reguler atau dikenal juga sebagai stand-alone software adalah perangkat lunak yang dirancang untuk berfungsi secara independen tanpa memerlukan koneksi ke platform atau ekosistem yang lebih besar.
Software ini biasanya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna atau bisnis, tanpa fokus pada integrasi lintas sistem.
Karakteristik Software Reguler
- Berfokus pada Solusi Khusus
Software reguler dirancang untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu, tanpa keterlibatan aplikasi lain atau ekosistem terintegrasi.
- Tidak Bergantung pada Platform Eksternal
Software ini biasanya berdiri sendiri dan tidak memerlukan API atau koneksi ke layanan pihak ketiga untuk berfungsi.
- Full-control
Karena beroperasi secara mandiri, pengguna atau perusahaan memiliki kendali penuh atas fungsionalitas, data, dan pengelolaan software tersebut.
Contoh Software Reguler
- Aplikasi Desktop
- Microsoft Word: Sebagai aplikasi pengolah kata yang tidak memerlukan integrasi dengan aplikasi lain untuk bekerja.
- Adobe Photoshop: Aplikasi desain grafis yang dapat digunakan secara independen tanpa memerlukan koneksi ke layanan eksternal.
- Software Internal Perusahaan
Banyak organisasi menggunakan software reguler yang dirancang khusus untuk kebutuhan internal mereka, seperti aplikasi penggajian atau manajemen inventaris.
- Game Offline
Game seperti Solitaire adalah contoh software yang dapat digunakan tanpa koneksi internet atau integrasi dengan sistem lain.
Keunggulan Software Regular
- Kesederhanaan
Software reguler umumnya lebih sederhana dalam desain dan fungsionalitas, membuatnya mudah digunakan oleh pengguna.
- Pengendalian Penuh
Bisnis/perusahaan yang menggunakan software reguler memiliki kendali penuh atas pengoperasian, pembaruan, dan pengelolaan data tanpa tergantung pada penyedia platform eksternal.
- Biaya Pengembangan dan Pemeliharaan Lebih Rendah
Karena tidak memerlukan integrasi dengan platform atau layanan lain, pengembangan software reguler sering kali lebih hemat biaya dibandingkan software berbasis platform.
- Keamanan Data yang Lebih Tinggi
Karena tidak terhubung ke ekosistem eksternal, risiko pelanggaran data dari pihak ketiga dapat diminimalkan.
- Berfungsi Offline
Sebagian besar software reguler dapat berjalan tanpa koneksi internet, memberikan fleksibilitas lebih besar bagi pengguna.
Kekurangan Software Reguler
- Kurangnya Integrasi dan Skalabilitas
Software reguler tidak dirancang untuk bekerja dalam ekosistem yang lebih besar, sehingga sulit diintegrasikan jika bisnis memerlukan kolaborasi lintas aplikasi.
- Terbatas pada Fungsi yang Spesifik
Software ini hanya fokus pada satu atau beberapa fungsi tertentu dan tidak dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru tanpa pengembangan ulang.
- Sulit Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi
Software reguler tidak dirancang untuk beradaptasi dengan tren teknologi terbaru, seperti kolaborasi berbasis cloud atau AI.
Kapan Sebaiknya Memilih Software Reguler?
Software reguler adalah pilihan yang tepat jika:
- Anda membutuhkan solusi sederhana yang fokus pada kebutuhan spesifik tanpa memerlukan integrasi dengan aplikasi lain.
- Organisasi Anda mengutamakan kendali penuh atas perangkat lunak dan data.
- Kebutuhan Anda bersifat internal atau offline, seperti aplikasi untuk pelaporan keuangan atau pengelolaan inventaris.
Perbandingan Software Berbasis Platform vs Software Reguler
Pengembangan software berbasis platform dan software reguler merupakan dua pendekatan yang memiliki perbedaan mendasar dalam metodologi, alat yang digunakan, dan hasil akhir yang dihasilkan. Software berbasis platform bergantung pada ekosistem dan framework yang disediakan oleh platform tertentu, seperti Android, iOS, atau AWS.
Pendekatan ini memungkinkan pengembang memanfaatkan berbagai alat, layanan, dan API bawaan yang telah terintegrasi. Hasilnya, proses pengembangan menjadi lebih cepat, dengan konsistensi dan kualitas aplikasi yang terjamin.
Platform ini juga menyediakan pedoman, standar, serta pembaruan rutin yang menciptakan lingkungan pengembangan yang terstruktur dan terkendali.
Di sisi lain, pengembangan software reguler memberikan kebebasan penuh kepada pengembang dalam memilih alat dan teknologi yang digunakan. Tidak terikat pada ekosistem platform tertentu, pendekatan ini menawarkan fleksibilitas dan kreativitas yang lebih besar.
Namun, tim pengembang harus mengelola semua aspek teknis secara mandiri, mulai dari infrastruktur, keamanan, hingga distribusi. Tantangan ini dapat menjadi lebih kompleks, terutama dalam memastikan aplikasi dapat berjalan dengan baik di berbagai lingkungan yang berbeda.
Meski begitu, software reguler sering kali menjadi pilihan yang tepat untuk kebutuhan yang sangat spesifik dan unik, di mana fleksibilitas menjadi prioritas utama.
Untuk membantu Anda memahami perbedaan antara kedua pendekatan ini secara lebih jelas, berikut adalah tabel perbandingan mendetail.
No. | Parameter | Software | Platform |
1. | Tujuan | Digunakan untuk end user untuk melakukan tugas-tugas tertentu seperti menulis dokumen, bermain game, atau menonton video. | Environment di mana aplikasi dikembangkan dan dijalankan. Platform menyediakan fondasi di mana aplikasi, proses, atau teknologi lainnya dikembangkan. |
2. | Fungsionalitas | Fungsionalitas langsung memenuhi kebutuhan pengguna, | Menyediakan fondasi yang memungkinkan aplikasi untuk dieksekusi dan beroperasi dengan efektif. |
3. | Ketergantungan | Aplikasi bergantung pada platform untuk dijalankan. Misalnya, aplikasi mobile memerlukan platform seperti iOS atau Android untuk berfungsi. | Platform dapat ada tanpa aplikasi, meskipun mungkin tidak berguna bagi pengguna akhir. |
4. | Contoh | Contoh aplikasi termasuk Microsoft Word, aplikasi Facebook, atau game seperti Fortnite. | Platform termasuk sistem operasi seperti Windows, MacOS, Linux, atau sistem operasi mobile seperti iOS dan Android. Mereka juga bisa berupa platform online seperti browser (misalnya, Google Chrome, Firefox) atau platform cloud computing (misalnya, Amazon Web Services, Google Cloud Platform). |
5. | Pengembangan | Waktu pekerjaan dan biaya tidak sebesar sebagaimana mengembangkan platform | Membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia dan juga biaya karena cakupan yang lebih luas daripada mengembangkan sebuah aplikasi. Hal ini karena platform harus menyediakan layanan untuk banyak aplikasi dan menangani berbagai tugas secara bersamaan. |
6. | Fleksibilitas | Aplikasi biasanya dirancang untuk tugas-tugas tertentu dan memiliki serangkaian fungsi yang ditentukan yang dapat mereka lakukan | Lebih fleksibel dan dapat mendukung berbagai aplikasi, masing-masing dengan fungsionalitas yang berbeda. |
Pengembangan Software untuk Platform:
- Ketergantungan pada Ekosistem Platform: Pengembangan software berbasis platform sangat bergantung pada ekosistem dan framework yang disediakan oleh platform tersebut. Pengembang harus mematuhi pedoman dan standar yang ditetapkan oleh platform.
- Integrasi dan Interoperabilitas: Software yang dikembangkan untuk platform biasanya harus dapat berinteraksi dengan layanan lain yang ada dalam ekosistem platform tersebut, seperti layanan cloud, alat analitik, dan API pihak ketiga.
- Pembaharuan dan Dukungan: Platform-based system sering kali menyediakan pembaruan dan dukungan secara berkala, yang harus diikuti oleh aplikasi yang berjalan di atasnya.
- Distribusi dan Monetisasi: Pengembang dapat memanfaatkan saluran distribusi yang disediakan oleh platform, seperti App Store atau Google Play Store, yang juga menawarkan mekanisme monetisasi yang terintegrasi.
Contoh Sistem yang Dikembangkan Menjadi Platform
Platform-based systems menyediakan fondasi bagi berbagai aplikasi dan layanan yang memungkinkan integrasi yang mulus, berbagi data, dan kolaborasi antar aplikasi. Contoh platform global seperti Android, iOS, dan AWS menunjukkan bagaimana sebuah sistem dapat berevolusi dari sebuah aplikasi atau layanan tunggal menjadi ekosistem yang luas, mendukung berbagai solusi dan inovasi. Beberapa contoh sistem yang dikembangkan menjadi platform:
- Android: Android adalah contoh utama dari platform berbasis sistem operasi yang menyediakan ekosistem bagi pengembang untuk membuat aplikasi mobile. Google menyediakan Android SDK yang memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan fitur dan layanan yang tersedia di Android.
- Salesforce: Salesforce adalah platform CRM (Customer Relationship Management) yang menyediakan berbagai alat dan API bagi pengembang untuk membangun aplikasi bisnis yang dapat diintegrasikan dengan solusi Salesforce.
- AWS (Amazon Web Services): AWS adalah platform cloud yang menawarkan berbagai layanan komputasi, penyimpanan, dan jaringan yang dapat digunakan oleh pengembang untuk membangun aplikasi berbasis cloud.
- WordPress: WordPress awalnya adalah sistem manajemen konten (CMS) yang berkembang menjadi platform untuk pengembangan situs web dan aplikasi. WordPress menyediakan plugin dan tema yang dapat digunakan pengembang untuk memperluas fungsionalitas situs web.
Di Indonesia sendiri, beberapa sistem telah berkembang menjadi platform, mengakomodasi kebutuhan bisnis lokal dan memperkuat ekosistem digital nasional. Gojek menjadi studi kasus yang menarik ketika membahas platform.
Dimulai sebagai aplikasi transportasi, Gojek telah berkembang menjadi platform super-app yang menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi, pengiriman makanan, pembayaran digital, hingga layanan sehari-hari lainnya.
Ekosistem Gojek tidak hanya menghubungkan konsumen dengan berbagai layanan, tetapi juga memberdayakan ribuan mitra pengemudi, pedagang, dan penyedia jasa.
Keberhasilan Gojek dalam mengembangkan ekosistem yang luas dan beragam ini menjadi contoh bagaimana sebuah aplikasi dapat berevolusi menjadi platform yang komprehensif dan berdampak besar bagi ekonomi digital Indonesia.

Image: Ekosistem Digital Gojek
Apa Saja Tantangan dalam Pengembangan Platform?
Mengembangkan sebuah platform memerlukan pendekatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan pengembangan aplikasi tunggal.
Platform-based systems harus dirancang untuk mendukung berbagai aplikasi dan layanan yang terintegrasi dengan baik, menyediakan infrastruktur yang dapat diandalkan, dan menjaga keamanan serta skalabilitas yang tinggi.
Kesuksesan sebuah platform bergantung pada kemampuannya untuk menyediakan ekosistem yang kuat dan mendukung pertumbuhan berbagai aplikasi yang berjalan di atasnya.
Oleh karena itu, pengembangan platform memerlukan perencanaan yang matang, penggunaan teknologi mutakhir, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pengguna serta pengembang aplikasi yang akan bergantung pada platform tersebut.
Namun, seiring dengan berbagai manfaat yang ditawarkan oleh platform-based systems, terdapat pula berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan ini tidak hanya bersifat teknis tetapi juga operasional dan strategis. Pengembang platform harus mampu menangani kompleksitas yang muncul dari kebutuhan untuk mendukung berbagai aplikasi dan layanan yang mungkin memiliki persyaratan dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Selain itu, menjaga keamanan, kompatibilitas, dan skalabilitas platform juga menjadi prioritas utama. Dalam konteks ini, memahami dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut menjadi kunci untuk menciptakan platform yang sukses dan berkelanjutan.
Berikut ini beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan platform:
- Kompleksitas Teknis: Mengembangkan sebuah platform memerlukan pemahaman yang mendalam tentang berbagai teknologi dan arsitektur yang harus diintegrasikan.
- Skalabilitas: Platform harus mampu menangani pertumbuhan pengguna dan data yang besar tanpa mengurangi kinerja.
- Keamanan: Platform harus memastikan bahwa semua aplikasi dan data yang berjalan di atasnya terlindungi dari ancaman keamanan.
- Kompatibilitas: Platform harus mendukung berbagai perangkat dan sistem operasi untuk memastikan adopsi yang luas.
- Komunitas dan Dukungan: Mengembangkan ekosistem yang aktif dan suportif adalah tantangan besar, karena membutuhkan dokumentasi yang baik, dukungan teknis, dan komunikasi yang efektif dengan pengembang.
- Pembaruan dan Pemeliharaan: Platform harus secara teratur diperbarui untuk menambahkan fitur baru dan memperbaiki bug tanpa mengganggu aplikasi yang sudah berjalan di atasnya.
Apa Manfaat Sistem yang Dikembangkan Menggunakan Platform?
Sistem yang dikembangkan menggunakan platform menawarkan berbagai keunggulan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Platform-based systems menyediakan fondasi yang kokoh untuk pengembangan aplikasi yang saling terintegrasi dan dapat berbagi data serta fungsi dengan mulus.
Dengan menggunakan platform, perusahaan dapat memanfaatkan berbagai alat, layanan, dan framework yang sudah tersedia, sehingga mengurangi waktu dan biaya pengembangan.
Selain itu, platform seringkali dilengkapi dengan mekanisme keamanan yang kuat, dukungan teknis yang terus-menerus, dan pembaruan rutin yang memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di atasnya tetap aman dan mutakhir.
Dalam dunia bisnis yang semakin digital, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan menawarkan layanan yang inovatif sangatlah penting. Platform memungkinkan bisnis untuk lebih fokus pada pengembangan fitur dan layanan unik yang memberikan nilai tambah bagi pengguna, daripada harus membangun dan mengelola infrastruktur dasar sendiri.
Hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan untuk memasuki pasar baru dan menjangkau audiens yang lebih luas melalui ekosistem platform yang telah mapan. Sebagai contoh, perusahaan yang mengembangkan aplikasi di atas platform seperti AWS atau Google Cloud dapat dengan mudah memanfaatkan infrastruktur global dan layanan canggih yang disediakan, sehingga memungkinkan mereka untuk skala dengan cepat dan efisien.
Berikut ini beberapa detail manfaat dalam pengembangan platform untuk bisnis:
- Pengembangan Lebih Cepat: Dengan memanfaatkan alat dan framework yang disediakan oleh platform, pengembang dapat mempercepat proses pengembangan.
- Konsistensi dan Kualitas: Platform menyediakan standar yang membantu memastikan aplikasi yang dikembangkan memiliki konsistensi dalam hal tampilan dan kinerja.
- Dukungan dan Pembaruan: Platform biasanya menyediakan dukungan teknis dan pembaruan rutin yang membantu pengembang menjaga aplikasi mereka tetap up-to-date dan aman.
- Akses ke Pasar: Platform menyediakan saluran distribusi yang terintegrasi, seperti app store, yang memudahkan pengembang menjangkau pengguna.
- Interoperabilitas: Aplikasi yang dikembangkan di atas platform dapat dengan mudah berinteraksi dengan aplikasi dan layanan lain dalam ekosistem yang sama.
Pengembangan Software Reguler:
- Kemandirian: Pengembangan software reguler biasanya tidak tergantung pada ekosistem platform tertentu. Pengembang memiliki lebih banyak kebebasan dalam memilih alat dan teknologi yang akan digunakan.
- Fleksibilitas: Software reguler dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan spesifik tanpa harus mematuhi pedoman atau batasan platform tertentu.
- Pengelolaan Sumber Daya: Tim development harus mengelola semua aspek dari pengembangan, termasuk penyimpanan, jaringan, dan keamanan, yang biasanya sudah disediakan oleh platform-based system.
- Distribusi: Distribusi software reguler lebih fleksibel tetapi memerlukan upaya lebih untuk menjangkau pengguna, misalnya melalui situs web atau distribusi fisik.
Kapan Memilih Software Berbasis Platform atau Reguler?
Memilih antara software berbasis platform dan software reguler sangat bergantung pada kebutuhan, skala bisnis, dan prioritas pengembangan. Berikut adalah panduan untuk membantu Anda menentukan pilihan yang paling sesuai:
Ketika Memilih Software Berbasis Platform:
- Bisnis Anda Membutuhkan Ekosistem Terintegrasi
Jika Anda ingin membangun aplikasi yang dapat terhubung dengan layanan pihak ketiga, seperti payment gateway, sistem CRM, atau layanan cloud, software berbasis platform adalah pilihan terbaik.
- Fokus pada Skalabilitas dan Pertumbuhan Jangka Panjang
Software berbasis platform cocok untuk bisnis yang ingin mendukung pertumbuhan besar, seperti marketplace, SaaS (Software as a Service), atau platform kolaborasi.
- Efisiensi Waktu dan Pengembangan
Ketika Anda memerlukan proses pengembangan yang cepat dengan memanfaatkan alat dan API bawaan, software berbasis platform dapat mempercepat peluncuran aplikasi Anda.
- Akses ke Fitur Canggih dan Infrastruktur yang Lebih Baik
Platform seperti Android, iOS, atau AWS sering menyediakan fitur bawaan yang mendukung pengembangan teknologi canggih, seperti machine learning, push notification, atau analitik pengguna.
- Mengoptimalkan Dukungan Multi-Platform
Jika Anda ingin memastikan aplikasi berjalan lancar di berbagai perangkat dan sistem operasi tanpa memerlukan pengembangan ulang, software berbasis platform memberikan solusi yang andal.
Ketika Memilih Software Reguler:
- Kebutuhan Spesifik dan Unik
Software reguler adalah pilihan yang ideal jika Anda membutuhkan solusi yang dirancang khusus untuk kebutuhan tertentu, misalnya aplikasi internal perusahaan atau alat analisis yang disesuaikan.
- Software yang full-control
Jika Anda ingin memiliki kontrol penuh terhadap semua aspek teknis, termasuk infrastruktur, keamanan, dan distribusi, software reguler memungkinkan fleksibilitas ini.
- Tidak Memerlukan Integrasi yang Kompleks
Untuk aplikasi yang tidak memerlukan koneksi ke layanan pihak ketiga atau ekosistem eksternal, software reguler menyediakan pendekatan yang lebih sederhana dan fokus.
- Budget yang Terbatas untuk Platform Tertentu
Jika Anda ingin menghindari biaya lisensi platform atau batasan yang terkait dengan store-app, software reguler bisa menjadi solusi yang hemat.
- Fokus pada Operasi Offline
Jika aplikasi Anda dirancang untuk digunakan secara offline tanpa koneksi internet atau integrasi eksternal, software reguler lebih relevan.
Bagaimana Memutuskan?
- Pilih software berbasis platform jika Anda mencari solusi yang fleksibel, terintegrasi, dan mendukung kolaborasi lintas sistem dengan skala besar.
- Pilih software reguler jika Anda membutuhkan aplikasi yang sederhana, spesifik, dan memberikan kendali penuh atas pengelolaan perangkat lunak.
Jika Anda masih bingung menentukan pilihan terbaik untuk bisnis Anda, Badr Interactive dapat membantu Anda mengevaluasi kebutuhan teknologi Anda dan memberikan rekomendasi yang tepat.
Hubungi kami untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan visi dan kebutuhan bisnis Anda.
Kesimpulan
Pengembangan software berbasis platform dan pengembangan software reguler memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing. Platform-based system menawarkan alat dan infrastruktur yang dapat mempercepat proses pengembangan dan memastikan integrasi yang baik dalam ekosistem yang lebih luas.
Namun, ketergantungan pada platform dapat membatasi fleksibilitas dan kreativitas pengembang, serta menimbulkan biaya tambahan.
Sebaliknya, pengembangan software reguler memberikan kebebasan lebih besar kepada pengembang tetapi memerlukan pengelolaan lebih banyak aspek teknis dan distribusi.
Keputusan untuk memilih salah satu pendekatan tergantung pada kebutuhan spesifik proyek, sumber daya yang tersedia, dan tujuan jangka panjang dari aplikasi yang akan dikembangkan.
Saat ini Badr Interactive dipercaya untuk mengembangkan platform-based system dalam skala global di bidang kesehatan. Sistem ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengembangan sistem berbasis platform untuk bisnis, Anda dapat menghubungi kami disini.
FAQ
Q: Apa itu platform-based system?
A: Platform-based system adalah ekosistem perangkat lunak yang menyediakan alat, framework, dan API untuk pengembangan aplikasi yang dapat berinteraksi dengan platform tersebut.
Q: Apa perbedaan utama antara pengembangan software berbasis platform dan pengembangan software reguler?
A: Perbedaan utama terletak pada ketergantungan pada ekosistem platform, integrasi dan interoperabilitas, serta dukungan dan pembaruan yang disediakan oleh platform-based system. Pengembangan software reguler memberikan lebih banyak kebebasan tetapi memerlukan pengelolaan teknis yang lebih besar.
Q: Apa contoh sistem yang dikembangkan menjadi platform?
A: Contoh sistem yang dikembangkan menjadi platform termasuk Android, Salesforce, AWS, dan WordPress.
Q: Apa saja tantangan dalam pengembangan platform?
A: Tantangan dalam pengembangan platform meliputi kompleksitas teknis, skalabilitas, keamanan, kompatibilitas, komunitas dan dukungan, serta pembaruan dan pemeliharaan.
Q: Apa manfaat dari sistem yang dikembangkan menggunakan platform?
A: Manfaatnya termasuk pengembangan lebih cepat, konsistensi dan kualitas, dukungan dan pembaruan, akses ke pasar, dan interoperabilitas.
Q: Apa saja kekurangan platform?
A: Kekurangannya meliputi ketergantungan pada platform, keterbatasan kreativitas, biaya, kompleksitas dalam migrasi, dan masalah kompatibilitas.