Outsourcing Developer: Solusi Efisiensi Di Tengah Pandemi

Contents

Share the article

Contents

Pandemi COVID-19 masih merebak di berbagai negara dunia hingga saat ini. Hampir semua elemen kehidupan bermasyarakat terkena dampaknya, termasuk bidang ekonomi. Beberapa perusahaan tingkat global seperti Amazon, Facebook, dan Google pun merasakan dampak dari pandemi kali ini. Mereka berupaya menghadapi kondisi ini dengan mengubah dan menyesuaikan beberapa strategi bisnis supaya roda perekonomian tetap berjalan. Tak ketinggalan hal ini juga dilakukan oleh banyak perusahaan lain, baik skala besar maupun skala kecil. Tidak sedikit juga dari mereka yang memutuskan untuk melakukan efisiensi dengan ‘merumahkan’ sebagian karyawan sebagai antisipasi berkurangnya juga pemasukan dari produk atau jasa yang mereka tawarkan. Salah satu solusi efisiensi di masa pandemi seperti saat ini adalah dengan outsourcing developer. Melalui skema outsourcing Anda tidak perlu berpikir berbagai biaya akuisisi karyawan dan dapat mempercayakan proyek IT Anda pada expert di bidangnya.

outsourcing developer

Antisipasi Menghadapi Pandemi

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti ini, berbagai upaya pun dilakukan supaya bisnis tetap bisa berjalan. Beda produk atau jasa yang ditawarkan, beda pula inovasi strategi bisnis yang dijalankan untuk meminimalisasi kerugian. Sebut saja misalnya para pengusaha minuman kopi yang mulai berinovasi dengan membuat produk ukuran 1liter untuk para pelanggan mereka. Hal ini juga melihat kondisi sebagian para pelanggan yang mulai menerapkan sistem bekerja dari rumah atau WFH sehingga mereka tidak perlu repot sering ke luar rumah untuk stok minuman kopi yang mendampingi mereka saat bekerja.

Lain halnya dengan produk di bidang fashion atau pakaian. Para pengusaha di bidang ini mulai berinovasi dengan menambahkan bonus masker gratis saat membeli produk-produk mereka. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan menjalani protokol kesehataan saat beraktivitas di luar rumah. Dengan inovasi ini, produk fesyen mereka tetap bisa menarik perhatian pelanggan karena para pembeli tidak perlu repot membeli masker tambahan dan tetap bisa terlihat keren dengan pakaian dan masker yang sepadan.

Semua inovasi di berbagai bidang tersebut adalah bentuk antisipasi terhadap segala kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan. Seperti informasi yang tersebar melalui berbagai sosial media, kondisi beberapa perusahaan di awal pandemi ini sempat begitu memprihatinkan. Misalnya, Starbucks yang menutup ratusan gerai mereka di wilayah Amerika Serikat karena sepi pengunjung. Atau bisnis Airbnb yang sempat collapse karena banyaknya calon pelanggan yang membatalkan rencana berlibu dan menginap dengan menggunakan jasa Airbnb.

Kemudian contoh kerugian perusahaan yang sangat begitu kentara adalah banyaknya karyawan yang terkena PHK. Contoh yang terakhir ini adalah salah satu upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan sebab pemasukan mereka mulai berkurang sehingga mereka terpaksa menyeimbangi hal tersebut dengan mengurangi pengeluaran. Tercatat data dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) bahwa jumlah orang yang ‘dirumahkan’ selama pandemi ini mencapai lebih dari 2 juta orang di Indonesia.

Outsourcing Developer Sebagai Sebuah Solusi Efisiensi

Menanggapi isu efisiensi yang cukup menguat belakangan ini, mulai muncul salah satu opsi untuk mengantisipasi banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan mereka. Opsi tersebut adalah melakukan outsourcing untuk memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang memberikan jasa dengan memanfaatkan teknologi, maka oursourcing developer kepada pihak ketiga menjadi salah satu opsi efisiensi saat ini. Opsi outsourcing developer juga ditengarai sebagai solusi yang sangat baik mengingat fleksibilitas dari kontrak yang dilakukan sehingga secara biaya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tetapi tetap mengutamakan value dan deliverables dari tujuan yang telah ditentukan.

Mengutip dari situs web outsourceasia, market size dari pelayanan outsourcing di tahun 2019 mencapai USD 92,5 milliar dan diprediksi akan terus meningkat hingga USD 105 miliar sebelum tahun 2025. Prediksi ini semakin menguat di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini yang menunjukkan tren fleksibilitas dalam menyelesaikan pekerjaan (seperti sistem WFH yang dianut banyak perusahaan) sehingga tidak menutup kemungkinan perusahaan akan menggunakan skema outsourcing untuk menstabilkan kondisi keuangan.

Tren outsourcing developer ataupun untuk jasa lainnya ini bukan hanya terlihat di perusahaan besar, melainkan juga perusahaan kecil dan juga perusahaan rintisan atau startup. Masih mengutip informasi yang disampaikan dalam situs  Outsource Asia, lebih dari 35% perusahaan kecil secara aktif menggunakan jasa outsourcing. Kemudian di lingkungan perusahaan rintisan, banyak dari mereka yang mencari perusahaan penyedia layanan outsourcing untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya. Secara persentase, 37% mencari perusahaan outsource untuk memenuhi kebutuhan IT dan persentase yang sama untuk kebutuhan akuntansi, lalu sekitar 34% startup mencari outsourcing untuk kebutuhan digital marketing.

Alasan di balik outsourcing developer yang semakin marak digunakan oleh berbagai perusahaan adalah kontrak dari outsource yang juga berfokus kepada value atau nilai yang digunakan untuk tujuan dari kebutuhan bisnis yang ingin dicapai. Saat dilakukan survey atas alasan mengapa perusahaan hire tenaga outsource, jawabannya bukan tentang menghemat biaya, namun mereka meyakini bahwa kualitas yang diberikan oleh pihak ketiga akan lebih baik karena mereka sudah memiliki banyak pengalaman. Selain itu, dengan skema outsourcing, pihak klien juga akan mendapat panduan dan konsultasi langsung dari para ahli di bidangnya tanpa harus merekrut mereka secara permanen sehingga pekerjaan yang dihasilkan dapat membantu bisnis menuju kesuksesan.

Sama seperti para pengusaha di bidang fashion dan food and beverage industri yang terus berinovasi, pelaku bisnis di industri IT juga terus mencari cara untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Beruntungnya, pandemic membawa angin segar bagi digitalisasi produk barang dan jasa. Saat ini hampir semua proses bisnis dilakukan secara online dan sistemik.

Berdasarkan data dari Statista, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2019 sekitar 185 juta. Angka ini akan semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya dan diprediksi pada tahun 2025 mencapai 256 juta pengguna. Hal ini akan membantu para pelaku bisnis IT karena internet menjadi salah satu pendukung utama untuk semakin meningkatkan produk dan jasa yang mereka tawarkan.

Pengguna internet yang meningkat ini juga berdampak pada semakin banyaknya permintaan terhadap produk dan jasa di bidang IT. Misalnya beberapa perusahaan yang beralih menggunakan website sebagai company profile, alih-alih menggunakan cetakan hardcopy yang disebar kepada jejaring mereka. Contoh lainnya adalah pengembangan aplikasi mobile yang dapat memudahkan kinerja internal supaya profit perusahaan tetap dapat terjaga.

Akan tetapi, pembuatan website dan pengembangan aplikasi mobile tetaplah membutuhkan biaya. Oleh karena itu, outsourcing developer melalui pihak ketiga bisa jadi solusi yang cukup tepat untuk memenuhi kebutuhan IT seperti ini. Dalam hal ini, Anda bisa memilih untuk merekrut tenaga pihak ketiga dengan menyesuaikan budget perusahaan. Ada beberapa opsi outsourcing yang bisa dipilih, seperti outsource ke mahasiswa, freelance perorangan hingga software house. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, tinggal bagaimana dari perusahaan mempertimbangkan opsi yang ada agar sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

Kesimpulan

Dengan menggunakan layanan dari perusahaan penyedia jasa IT, klien tidak perlu khawatir terhadap hasil pekerjaan karena akan dikerjakan oleh pihak yang telah berpengalaman. Selain itu, klien juga dapat berkonsultasi mengenai kebutuhan IT mereka kepada para ahli di bidangnya tanpa harus merekrut secara permanen. Kemudian, biasanya para penyedia jasa IT memiliki deliverables yang terukur sehingga klien dapat mengetahui sejauh mana hasil pekerjaan yang akan diselesaikan dan apa saja yang akan klien dapatkan dari proyek yang akan dikerjakan.

Demikian penjelasan mengenai Outsource Developer sebagai salah satu pilihan dalam strategi bisnis saat ini di tengah kondisi pandemi. Apabila Anda ingin melakukan outsource developer untuk memenuhi kebutuhan IT, Anda dapat langsung menghubungi perusahaan penyedia jasa layanan IT seperti Badr Interactive atau perusahaan lainnya.

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

UX Testing

Mengenal Manfaat & Metode Usability Testing UI/UX dalam Pengembangan Website & Aplikasi

UX Design

5 Elemen UX Design yang Bikin Produk Digital Lebih User-Friendly

Langkah-Langkah untuk Menerapkan Agile Development dalam Pengembangan Software

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.