Ketahui Langkah-Langkah Usability Testing Menggunakan Metode SUS Sebelum Merilis Aplikasi

Usability Testing
Contents

Share the article

Contents

Pembuatan aplikasi membutuhkan proses yang panjang. Begitu desain user interface (UI) aplikasi selesai, dibutuhkan pengujian untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah memenuhi unsur usability atau user experience yang baik. 

Salah satu metode yang paling umum digunakan dalam usability testing adalah System Usability Scale (SUS). SUS adalah sistem evaluasi berbasis skor yang membantu mengukur seberapa mudah sebuah aplikasi, website, atau sistem digunakan oleh pengguna. 

Dengan SUS, tim developer dapat mengidentifikasi masalah usability dan menemukan cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna sebelum produk benar-benar dirilis ke publik.

Namun, usability testing bukanlah proses sederhana yang bisa dilakukan tanpa investasi yang cukup. Meskipun banyak bisnis memahami pentingnya UX (User Experience), tidak semua menyadari bahwa usability testing memerlukan biaya yang tidak sedikit. 

Mengapa demikian? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Manfaat Usability Testing untuk Produk Digital

SUS Testing

Sebelum membahas mengapa usability testing memerlukan investasi yang besar, mari kita pahami dulu manfaat utamanya.

1. Memberikan Pengalaman yang Baik

Aplikasi yang mudah digunakan membuat user nyaman dan betah. Namun sebaliknya, UX yang buruk bisa menyebabkan churn rate tinggi, di mana pengguna meninggalkan bahkan meng-uninstall karena merasa frustrasi.

Website atau aplikasi dengan UX yang baik tidak hanya meningkatkan kepuasan user, tetapi juga dapat meningkatkan konversi. Pengguna lebih cenderung melakukan transaksi atau berlangganan jika mereka merasa nyaman menggunakan platform tersebut.

2. Hemat Biaya Jangka Panjang

Mendeteksi masalah usability sejak awal lebih murah dibandingkan memperbaiki setelah produk diluncurkan. Bayangkan jika setelah rilis, user terus mengeluhkan navigasi yang membingungkan atau fitur yang sulit diakses—biaya perbaikannya bisa jauh lebih mahal dibandingkan melakukan usability testing sejak awal.

3. Pekerjaan Jadi Lebih Efisien

Usability testing berbasis data membantu tim development menghindari asumsi yang salah tentang kebutuhan user. Dengan data yang jelas, mereka dapat langsung berfokus pada perbaikan yang benar-benar dibutuhkan.

BACA JUGA: Mengenal Manfaat & Metode Usability Testing UI/UX dalam Pengembangan Website & Aplikasi

Langkah-langkah dalam Usability Testing Menggunakan SUS

Usability Testing Menggunakan SUS

Berikut adalah langkah-langkah dalam usability testing menggunakan SUS:

1. Menentukan Tujuan Pengujian

Langkah pertama dalam usability testing adalah menentukan tujuan utama dari pengujian. Tanpa tujuan yang jelas, hasil pengujian bisa menjadi tidak terarah dan kurang bermanfaat bagi tim developer. 

Beberapa contoh tujuan yang umum dalam usability testing meliputi:

  • Mengidentifikasi hambatan dalam navigasi atau penggunaan fitur tertentu dalam aplikasi atau website.
  • Mengukur efektivitas perubahan desain setelah iterasi sebelumnya.
  • Memahami pengalaman user terhadap produk sebelum rilis ke publik.
  • Membandingkan usability antara dua desain berbeda sebelum menentukan mana yang akan digunakan.

Tujuan yang spesifik membantu dalam menyusun skenario pengujian yang relevan dan memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk perbaikan yang signifikan.

2. Memilih Partisipan yang Sesuai

Setelah menetapkan tujuan, langkah berikutnya adalah merekrut partisipan yang sesuai dengan target pengguna produk. Usability testing tidak membutuhkan sampel yang sangat besar, namun cukup 5-10 partisipan yang mewakili demografi pengguna utama untuk mendapatkan insight.

Ketika memilih partisipan, penting untuk mempertimbangkan:

  • Demografi pengguna (usia, latar belakang, tingkat literasi teknologi, dll.).
  • Pengalaman dengan produk serupa (apakah mereka pengguna baru atau sudah terbiasa dengan kategori produk ini?).
  • Kondisi penggunaan produk (apakah mereka sering menggunakan produk digital dalam pekerjaan atau hanya sebagai entertainment?).

Jika produk ditujukan untuk berbagai kelompok pengguna, pengujian dapat dilakukan dalam beberapa tahap dengan kelompok partisipan yang berbeda.

3. Menyusun Skenario Pengujian

Sebelum memulai pengujian, tim perlu menyusun skenario yang akan diuji oleh partisipan. Skenario ini harus merefleksikan tugas-tugas yang realistis dan relevan, seperti bagaimana cara user berinteraksi dengan produk.

Sebagai contoh, jika produk adalah aplikasi e-commerce, beberapa skenario yang bisa diuji adalah:

  • “Silakan cari produk yang Anda inginkan dan lakukan checkout.”
  • “Temukan informasi terkait pengiriman dan kebijakan pengembalian barang.”
  • “Coba gunakan fitur pencarian untuk menemukan produk tertentu.”

Instruksi yang diberikan kepada partisipan harus cukup jelas, tetapi tidak terlalu detail sehingga membimbing mereka dalam menyelesaikan tugas. Pengujian usability bertujuan untuk melihat bagaimana pengguna menyelesaikan tugas secara alami, tanpa campur tangan dari penguji.

4. Melakukan Pengujian dan Observasi

Saat sesi pengujian berlangsung, partisipan akan diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengujian bisa dilakukan secara langsung (in-person) atau jarak jauh (remote usability testing) dengan menggunakan software seperti Lookback, Maze, atau Optimal Workshop.

Selama pengujian, penguji harus:

  • Mengamati bagaimana partisipan menavigasi produk dan menyelesaikan tugas.
  • Mencatat ekspresi wajah, kebingungan, atau frustrasi yang muncul selama penggunaan.
  • Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
  • Merekam sesi untuk dianalisis lebih lanjut jika diperlukan.

Penting bagi penguji untuk tidak memberikan arahan atau bantuan kecuali benar-benar diperlukan. Hal ini agar pengujian dapat merefleksikan pengalaman pengguna yang sebenarnya saat mereka menggunakan produk tanpa bantuan eksternal.

5. Memberikan Kuesioner SUS kepada Partisipan

Setelah pengujian selesai, partisipan diminta untuk mengisi System Usability Scale (SUS) questionnaire, yang terdiri dari 10 pernyataan. Partisipan akan memberikan nilai pada setiap pernyataan dalam skala 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju).

Berikut adalah contoh pernyataan dalam SUS:

  • Saya merasa menggunakan sistem ini sangat mudah.
  • Saya merasa perlu bantuan teknis untuk bisa menggunakan sistem ini.
  • Saya merasa fitur-fitur dalam sistem ini terintegrasi dengan baik.
  • Saya merasa sistem ini terlalu rumit.
  • Saya merasa percaya diri saat menggunakan sistem ini.
  • Saya harus banyak belajar sebelum bisa menggunakan sistem ini.

Pernyataan bernomor ganjil menyatakan aspek positif, sedangkan pernyataan bernomor genap menyatakan aspek negatif. Hal ini bertujuan untuk menghindari bias dalam jawaban partisipan.

6. Menghitung Skor SUS

Setelah semua partisipan mengisi kuesioner, langkah selanjutnya adalah menghitung skor SUS. Berikut cara perhitungannya:

  1. Untuk pernyataan positif (1, 3, 5, 7, 9), kurangi skor dari 1.
  2. Untuk pernyataan negatif (2, 4, 6, 8, 10), kurangi 5 dari skor tersebut.
  3. Jumlahkan total skor dan kalikan dengan 2.5 untuk mendapatkan skor SUS dalam skala 0-100.

Interpretasi Skor SUS:

📌 85+ = Excellent (Pengalaman pengguna sangat baik)
📌 70-84 = Good (Masih ada ruang untuk perbaikan)
📌 50-69 = Average (Banyak aspek UX yang perlu diperbaiki)
📌 <50 = Poor (UX buruk, perlu perombakan besar)

Dengan menggunakan SUS, tim dapat menilai apakah suatu produk memiliki usability yang baik atau membutuhkan perbaikan lebih lanjut sebelum diluncurkan.

7. Menganalisis Hasil dan Memberikan Rekomendasi

Setelah skor SUS dihitung, tim UX researcher akan menganalisis hasil dan memberikan rekomendasi perbaikan. Hasil dari analisis ini dapat digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan sebelum iterasi produk berikutnya.

Sebagai contoh, jika skor SUS menunjukkan bahwa pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan checkout di aplikasi e-commerce, tim UX dapat memfokuskan perbaikan pada proses tersebut untuk meningkatkan conversion rate.

BACA JUGA: Ketahui Peran Quality Assurance dalam Pengembangan Software untuk Bisnis Anda

Tantangan Usability Testing: Mengapa Biayanya Tidak Murah?

Tantangan Usability Testing

Penelitian dari Forrester yang dikutip dari Forbes menunjukkan bahwa setiap $1 yang diinvestasikan dalam UX dapat menghasilkan ROI hingga $100 dalam bentuk peningkatan kepuasan user, konversi lebih besar, dan loyalitas pelanggan.

Meski manfaatnya jelas, banyak perusahaan yang ragu untuk berinvestasi dalam usability testing karena biayanya yang cukup besar. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan usability testing membutuhkan investasi yang signifikan.

1. Membutuhkan Tim UX & Researcher

Usability testing bukan hanya soal mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk, tetapi juga memerlukan UX researcher berpengalaman yang dapat:

  • Menyusun skenario pengujian yang tepat.
  • Menganalisis pola perilaku user.
  • Memberikan rekomendasi berbasis data untuk perbaikan UX.

Me-hire tenaga ahli UX yang berkualitas dan berpengalaman tentu memiliki harga tersendiri, terutama jika menginginkan analisis yang mendalam dan actionable.

2. Penggunaan Tools

Beberapa usability testing membutuhkan perangkat tambahan seperti eye-tracking, heatmap analysis, atau remote usability testing tools seperti Lookback, Maze, atau Optimal Workshop. Lisensi dan perangkat ini memiliki biaya yang tidak murah, tetapi sangat penting untuk mendapatkan insight yang akurat.

3. Rekrutmen Partisipan yang Sesuai Target Pengguna

Agar usability testing memberikan hasil yang representatif, partisipan yang dipilih harus sesuai dengan target pengguna produk. Rekrutmen ini memerlukan biaya tambahan, termasuk kompensasi untuk partisipan yang bersedia mengikuti pengujian.

4. Pengolahan dan Analisis Data yang Mendalam

Setelah usability testing dilakukan, tahap berikutnya adalah pengolahan dan analisis data. Tim UX researcher harus mengolah hasil pengujian, menyusun laporan, dan menyampaikan rekomendasi berbasis data. Proses ini memerlukan waktu dan keterampilan tinggi.

Kesimpulan

Usability testing dengan SUS bukan sekadar tambahan dalam proses developer, tetapi sebuah langkah esensial untuk memastikan produk digital seperti website dan aplikasi sukses di pasar.

Meskipun membutuhkan investasi besar, manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Perusahaan yang mengutamakan UX akan menikmati peningkatan retensi pengguna, efisiensi operasional, dan ROI yang lebih tinggi.

Jika bisnis Anda ingin memastikan produk digital yang optimal bagi pengguna, Badr Interactive siap membantu.

Sebagai software house yang berpengalaman, Badr Interactive memahami pentingnya usability testing dalam membangun produk digital yang sukses. Kami menyediakan layanan usability testing dengan metodologi berbasis data, termasuk System Usability Scale (SUS) untuk mengukur pengalaman pengguna secara kuantitatif.

Tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut? Hubungi kami dan optimalkan produk digital Anda dengan usability testing yang tepat!

Need the Right Digital Solution for Your Business?

We’re here to help you design the best digital solutions tailored to your business needs.

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Apa itu Playwright

Playwright – Dari Pengujian Manual ke Otomatisasi

Software Security

Ketahui Bagaimana Cara Menjaga Keamanan dalam Software Custom untuk Perlindungan Data yang Optimal

Peran Penting Performance Testing dalam Menjamin Kualitas Produk

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.