Apa Itu Integration Testing? Jenis, Metode, dan Panduan Singkat

Contents

Share the article

Contents

Pendahuluan

Integration Testing adalah jenis pengujian di mana beberapa modul atau bagian dari perangkat lunak digabungkan dan diuji bersama-sama. Dalam sebuah proyek perangkat lunak, biasanya ada banyak modul yang dibuat oleh programmer yang berbeda. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menemukan kesalahan yang terjadi saat modul-modul tersebut saling berinteraksi setelah digabungkan.Integration Testing fokus memeriksa apakah aliran data atau komunikasi antar modul berjalan dengan benar. Karena itu, pengujian ini juga sering disebut sebagai I & T (Integration and Testing), String Testing, atau kadang Thread Testing.

Mengapa Integration Testing Diperlukan?

Meskipun setiap modul perangkat lunak sudah diuji dengan unit testing, tetap ada kemungkinan munculnya kesalahan karena beberapa alasan, diantaranya:

  • Setiap modul biasanya dibuat oleh programmer yang berbeda. Cara berpikir dan logika pemrograman mereka bisa berbeda-beda. Integration Testing diperlukan untuk memastikan semua modul dapat bekerja sama dengan baik dalam satu sistem.
  • Saat proses pengembangan modul, sering terjadi perubahan kebutuhan dari klien. Perubahan ini mungkin belum diuji di level unit, sehingga Integration Testing diperlukan untuk memastikan sistem tetap berjalan sesuai dengan kebutuhan terbaru.
  • Koneksi atau interface modul ke database bisa saja mengandung kesalahan yang tidak terdeteksi di unit testing.
  • Jika ada interface dengan perangkat keras eksternal, interface ini juga bisa bermasalah dan perlu diuji melalui Integration Testing.
  • Penanganan error atau pengecualian yang tidak memadai di masing-masing modul bisa menyebabkan masalah saat modul-modul tersebut digabungkan.

Contoh Integration Test Case

Integration Test Case berbeda dengan test case lainnya karena fokus utamanya ada pada interface (penghubung) dan alur data/informasi antar modul. Pada tahap ini, yang diutamakan adalah pengujian hubungan antar modul, bukan lagi fungsi dari masing-masing modul yang sudah diuji pada unit testing.

Misalnya pada aplikasi yang memiliki 3 modul: Login Page, Mailbox, dan Delete Emails, di mana ketiganya sudah diintegrasikan.

  • Tidak perlu fokus lagi pada pengujian Login Page karena sudah diuji saat unit testing. Yang harus diuji adalah bagaimana Login Page terhubung ke Mailbox.
ID Test CaseTujuan Test CaseDeskripsi Test CaseHasil yang Diharapkan
1Memeriksa link/interface antara modul Login dan MailboxMasukkan data login dan klik tombol LoginBerpindah ke halaman Mailbox
2Memeriksa link/interface antara Mailbox dan modul Delete EmailsDi halaman Mailbox pilih email dan klik tombol DeleteEmail yang dipilih muncul di folder Deleted/Trash


Jenis-jenis Integration Testing

Dalam rekayasa perangkat lunak (Software Engineering), ada beberapa strategi yang digunakan untuk melakukan Integration Testing, yaitu:

  • Big Bang Approach
    Semua modul digabung sekaligus dan diuji bersama pada satu waktu.
  • Incremental Approach
    Modul diuji secara bertahap dengan menambahkan satu modul pada satu waktu. Pendekatan ini terbagi lagi menjadi:
    • Top Down Approach
      Pengujian dimulai dari modul level atas, lalu secara bertahap diuji ke bawah.
    • Bottom Up Approach
      Pengujian dimulai dari modul level bawah, lalu secara bertahap diuji ke atas.
    • Sandwich Approach
      Gabungan dari Top Down dan Bottom Up. Modul diuji dari atas dan bawah secara bersamaan, lalu bertemu di tengah.

Setiap strategi memiliki cara pelaksanaan yang berbeda, serta memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing.

Big Bang Testing

Big Bang Testing adalah pendekatan Integration Testing di mana semua komponen atau modul digabungkan sekaligus, lalu diuji bersama sebagai satu kesatuan. Semua komponen yang digabung dianggap sebagai satu unit saat pengujian. Jika ada modul yang belum selesai dibuat, proses integrasi tidak dapat dilakukan.

Kelebihan:

  • Cocok untuk sistem yang kecil karena lebih praktis.

Kekurangan:

  • Sulit untuk menemukan sumber kesalahan jika terjadi error.
  • Karena banyaknya interface yang harus diuji sekaligus, bisa saja ada link antar modul yang terlewat tidak diuji.
  • Pengujian hanya bisa dimulai setelah semua modul selesai dibuat, sehingga waktu untuk pengujian jadi lebih sedikit.
  • Modul-modul penting (misalnya modul utama atau yang risikonya tinggi) tidak diuji lebih dulu, sehingga tidak bisa diprioritaskan. Modul luar seperti antarmuka pengguna juga tidak diuji secara terpisah lebih awal.

Incremental Testing

Pada pendekatan Incremental Testing, pengujian dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih modul yang saling terkait, lalu diuji apakah aplikasi berjalan dengan baik. Selanjutnya, modul-modul lain yang terkait akan digabung secara bertahap, hingga semua modul saling terintegrasi dan diuji dengan sukses.

Incremental Testing dilakukan dengan dua metode utama:

  • Bottom-up
  • Top-down

Stubs dan Drivers

Stubs dan Drivers adalah program dummy yang digunakan dalam Integration Testing untuk membantu proses pengujian.

  • Program ini hanya mensimulasikan komunikasi data antar modul, tanpa harus mengimplementasikan seluruh logika program.
  • Stub: Dipanggil oleh modul yang sedang diuji.
  • Driver: Memanggil modul yang akan diuji.

Bottom-up Integration Testing

Bottom-up Integration Testing adalah strategi di mana modul level bawah diuji lebih dulu. Modul-modul yang sudah diuji ini kemudian digunakan untuk membantu pengujian modul level atas. Proses ini berlanjut hingga semua modul di level atas selesai diuji. Setelah modul level bawah selesai diuji dan digabungkan, modul level berikutnya dibentuk dan diuji.

Berikut adalah representasi diagram sederhana untuk menggambarkan konsep Big Bang Testing dan Bottom-up Integration Testing

Kelebihan Bottom-up Integration Testing

  • Lebih mudah menemukan letak kesalahan (fault localization) karena pengujian dilakukan secara bertahap dari bawah ke atas.
  • Tidak perlu menunggu semua modul selesai dikembangkan seperti pada pendekatan Big Bang, sehingga waktu tidak terbuang dan pengujian bisa segera dimulai.

Kekurangan Bottom-up Integration Testing

  • Modul-modul penting di level atas arsitektur perangkat lunak, yang biasanya mengendalikan alur utama aplikasi, justru diuji paling akhir sehingga lebih berisiko mengandung kesalahan.
  • Tidak memungkinkan dibuatnya prototype awal dari keseluruhan aplikasi, karena bagian atas sistem diuji belakangan.

Top-down Integration Testing

Top-down Integration Testing adalah metode pengujian di mana integrasi dilakukan dari atas ke bawah, mengikuti alur kontrol dalam sistem perangkat lunak. Modul-modul di level atas diuji terlebih dahulu, lalu modul-modul di level bawah diuji dan diintegrasikan satu per satu untuk memastikan fungsionalitas perangkat lunak berjalan dengan baik.
Jika ada modul di level bawah yang belum siap, maka digunakan stub (program pengganti sementara) untuk mensimulasikan modul tersebut selama pengujian.

Diagram Representasi Sederhana Top-down Integration Testing

Kelebihan Top-down Integration Testing

  • Lebih mudah menemukan letak kesalahan (fault localization).
  • Memungkinkan untuk mendapatkan prototype awal dari sistem, sehingga bisa lebih cepat dievaluasi.
  • Modul-modul penting (modul utama yang mengendalikan alur aplikasi) diuji lebih dulu, sehingga jika ada kesalahan desain besar dapat segera ditemukan dan diperbaiki.

Kekurangan Top-down Integration Testing

  • Membutuhkan banyak stub (program pengganti sementara) untuk mensimulasikan modul bawah yang belum tersedia.
  • Modul-modul di level bawah diuji dengan kurang optimal karena lebih banyak berfokus pada integrasi bagian atas lebih dulu.

Sandwich Testing

Sandwich Testing adalah strategi pengujian di mana modul-modul level atas diuji bersamaan dengan modul-modul level bawah. Pada saat yang sama, modul-modul bawah diintegrasikan dengan modul-modul atas dan diuji sebagai satu sistem.

Pendekatan ini merupakan kombinasi dari metode Top-down dan Bottom-up, sehingga sering disebut juga sebagai Hybrid Integration Testing (pengujian integrasi hibrida).

Dalam metode ini digunakan baik stub (untuk mensimulasikan modul bawah yang belum tersedia) maupun driver (untuk mensimulasikan modul atas yang belum tersedia).

Bagaimana Cara Melakukan Integration Testing?

Prosedur pengujian integrasi, apapun strategi pengujiannya (seperti yang telah dibahas sebelumnya), biasanya melalui langkah berikut:

  1. Siapkan Rencana Pengujian Integrasi (Integration Test Plan)
  2. Rancang skenario pengujian, kasus uji, dan skrip uji
  3. Jalankan kasus uji dan catat bug  yang ditemukan
  4. Lacak dan lakukan pengujian ulang terhadap bug yang telah diperbaiki

Langkah 3 dan 4 diulang terus hingga seluruh integrasi berhasil diselesaikan dengan baik.

Deskripsi Singkat Rencana Pengujian Integrasi

Rencana pengujian integrasi biasanya mencakup:

  • Metode atau pendekatan pengujian (misalnya Top-down, Bottom-up, Sandwich)
  • Lingkup dan item di luar lingkup (out of scope) pengujian integrasi
  • Peran dan tanggung jawab dalam tim
  • Prasyarat untuk memulai pengujian integrasi
  • Lingkungan atau platform pengujian
  • Rencana risiko dan strategi mitigasi
  • Kriteria masuk (entry) dan keluar (exit) untuk tahap pengujian integrasi

Kriteria Masuk (Entry Criteria)

Pengujian integrasi dapat dimulai jika:

  1. Modul atau komponen sudah selesai diuji unit-nya
  2. Semua bug prioritas tinggi sudah diperbaiki dan ditutup
  3. Semua modul telah selesai dikodekan dan diintegrasikan dengan baik
  4. Rencana, kasus uji, dan skenario sudah disetujui dan didokumentasikan
  5. Lingkungan pengujian sudah siap

Kriteria Keluar (Exit Criteria)

Pengujian integrasi dianggap selesai jika:

  1. Aplikasi terintegrasi telah diuji dengan sukses
  2. Semua kasus uji yang dijalankan sudah terdokumentasi
  3. Semua bug prioritas tinggi telah diperbaiki dan ditutup
  4. Dokumen teknis sudah diserahkan, termasuk catatan rilis (release notes)

Panduan Integration Testing

  1. Tentukan strategi pengujian integrasi yang tepat di awal, lalu siapkan kasus uji dan data uji sesuai strategi tersebut.
  2. Pelajari desain arsitektur aplikasi dan identifikasi modul-modul penting. Modul kritis harus diuji terlebih dahulu.
  3. Dapatkan desain antarmuka (interface) dari tim arsitektur, lalu buat kasus uji untuk memeriksa semua antarmuka secara detail (termasuk dengan database, perangkat keras eksternal, atau aplikasi lain).
  4. Siapkan data uji (mock data) sebelum pengujian dimulai. Jangan memilih data uji saat pengujian sedang berlangsung.

Kesimpulan

Integration Testing adalah tahap penting dalam proses pengujian perangkat lunak untuk memastikan bahwa berbagai modul atau komponen yang telah diuji secara unit dapat bekerja sama dengan baik saat digabungkan. Berbagai pendekatan seperti Big Bang, Top-down, Bottom-up, dan Sandwich Testing dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas sistem.

Pengujian ini membantu mendeteksi kesalahan pada interaksi antar modul, termasuk kesalahan pada alur data, komunikasi antarmuka, dan integrasi dengan database maupun perangkat keras eksternal. Agar efektif, Integration Testing harus direncanakan dengan baik melalui penyusunan rencana uji, identifikasi modul kritis, dan penggunaan data uji yang tepat.

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Peran QA dalam Menjaga Kualitas Data di Era Big Data

Load Testing vs Stress Testing: Memastikan Performa Aplikasi dalam Pengembangan Software

QA di Era AI: Apakah Manual Tester Masih Dibutuhkan?

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.