fbpx

Belajar DevOps: Pengertian, Cara Kerja, dan Tugasnya

Contents

Share the article

Berkembangnya teknologi dan dunia yang serba cepat saat ini, perusahaan dituntut untuk membuat produk (aplikasi atau website) dengan rentang waktu yang cepat dan harus berfungsi maksimal. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan membuat sistem DevOps. DevOps adalah sistem yang saat ini digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Amazon, Gojek, dan lainnya, karena cukup efektif dan juga dianggap menguntungkan bagi perusahaan.

Walaupun saat ini DevOps menjadi solusi yang sudah  banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar, namun pada kenyataannya masih banyak orang yang mengalami kebingungan dan belum memahami apa itu DevOps secara jelas. 

Sistem ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2007, di mana Patrick Debois (seorang konsultan development), yang kemudian semakin dikembangkan dalam industri IT. Kemudian pada tahun 2014 perusahaan besar seperti Target, Nordstrom, dan LEGO menjadi perusahaan pertama yang menerapkan prinsip DevOps ke perusahaannya. 

Bagi sebagian orang, kata “DevOps” tentu terdengar masih asing di telinga. Lalu, apa sebenarnya DevOps ini? Bagaimana cara kerjanya dan apa saja tugas yang harus dilakukan? Badr Interactive telah merangkumnya untuk Anda, berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai DevOps dari pengertian hingga prospek kerjanya!

Pengertian

DevOps adalah gabungan dari dua suku kata, yaitu Development (Dev) dan Operations (Ops) yang memiliki makna penggabungan antara dua proses dari tim pengembang aplikasi dan juga tim operasional. Mengapa hal ini dilakukan? Salah satu alasan adanya proses DevOps adalah untuk mempercepat proses building hingga rilisnya sebuah aplikasi.

DevOps adalah sebuah hal yang sangat penting dalam industri IT, hal ini dikarenakan tujuan dari DevOps untuk melakukan update produk yang kecil dan cepat atau biasa disebut dengan minor/patch update. Praktik DevOps dilakukan oleh para DevOps engineer yang memahami Software Development Life Cycle. Seorang DevOps engineer akan bekerja sama dengan developer untuk membentuk kode-kode untuk dirilis, dicoba, dan juga diperbaiki jika ada kesalahan. Praktik DevOps bisa efektif apabila menggunakan prinsip dan juga tools yang canggih serta mumpuni, sehingga kolaborasi ini bisa menjadi efisien.

Kehadiran DevOps akan memudahkan perusahaan dalam memahami keinginan pelanggan dengan lebih optimal, mencapai tujuan bisnis dengan lebih cepat, dan bisa meningkatkan kualitas aplikasi yang dibuat. DevOps adalah cara untuk membangun komunikasi di dalam sebuah divisi.

Lalu, apa saja tujuan dari adanya DevOps ini? Berikut ini adalah penjelasan mengenai tujuan DevOps:

Tujuan

Secara garis besar, adapun tujuan adanya DevOps adalah untuk mengintegrasi dan juga menghubungkan semua orang agar komunikasi bisa berjalan lebih mudah. Selain itu DevOps juga memiliki beberapa tujuan lainnya seperti:

1. Adaptasi Pada Persaingan

Tujuan pertama dari DevOps adalah untuk selalu beradaptasi dengan persaingan yang ada di dalam dunia bisnis. Hadirnya DevOps membuat perusahaan akan bisa melakukan inovasi-inovasi produk baru, sehingga bisa menjadi prospek bisnis di masa depan. Di dunia yang serba cepat ini, DevOps adalah praktik yang bisa membantu untuk mendorong bisnis kita agar bisa berkembang dengan cepat.

2. Menjaga Stabilitas

DevOps membantu Anda dalam memastikan bahwa produk yang sedang dikembangkan memiliki kualitas yang tinggi. Dalam hal ini DevOps menggunakan sistem bekerja seperti CI/CD (Continuous Integration / Continuous Delivery).

3. Mempercepat Waktu Eksekusi & Deliver

Tujuan selanjutnya dari DevOps adalah untuk mempercepat waktu dan proses developing hingga ke saat eksekusi produk bisnis Anda. Semakin cepat waktu yang digunakan, hal ini akan berpotensi untuk membuat Anda lebih unggul dari kompetitor lainnya. 

4. Menghemat Biaya

DevOps adalah sistem yang efisien jika Anda terapkan, hal ini akan berdampak langsung pada penghematan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan nantinya. Penerapan DevOps yang baik, tentu akan membuat perusahaan bisa menghemat lebih banyak biaya dari operasional maupun pengembangan.

Budaya Kerja yang Baik

Menggunakan praktik model DevOps, tim pengembang serta tim operasi akan berkolaborasi dengan saling berbagi tanggung jawab dan menggabungkan alur kerja mereka. Cara ini tentu akan membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif karena minim kendala komunikasi, serta bisa menimbulkan budaya kerja yang baik diantara tim.

devops adalah

Dilansir dari Atlassian Survey 2020 – DevOps Trends, mengatakan bahwa 99% responden setuju jika DevOps memiliki dampak positif pada pekerjaan mereka. Didapatkan fakta juga apabila 61% responden merasa bahwa adanya DevOps ini membantu mereka dalam meningkatkan kualitas dari sebuah produk yang dibuat. Kesimpulan dari riset Atlassian ini adalah DevOps yang sukses adalah gabungan dari tools dan juga sumber daya manusia yang sesuai serta cocok.

Tugas dan Tanggung Jawab

devops adalah
Foto oleh Atmecs

Nah, setelah Anda telah mengetahui pengertian dan juga tujuan hadirnya DevOps dalam sebuah perusahaan, kini saatnya mencari tahu apa saja tugas serta tanggung jawab dari DevOps. Sebelum menyelam lebih jauh, Anda harus tahu apabila DevOps dan DevOps Engineer adalah sama, namun dalam industri IT mereka lebih sering menyebutnya langsung dengan DevOps saja. Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari DevOps yang harus Anda ketahui!

  • Melakukan otomatisasi dengan berbagai tools selama proses pengembangan, agar sesuai dengan tujuan serta ekspektasi yang ingin dicapai.
  • Mengetahui masalah atau error pada aplikasi sebelum mengganggu User Experiencenya.
  • Membangun komunikasi dengan semua pihak saat proses pengembangan aplikasi berlangsung.
  • Merancang dan membuat prototype berdasarkan hasil diskusi atau data yang didapatkan dari user.
  • Melakukan dokumentasi saat proses SDLC (Systems Development Life Cycle) berlangsung.
  • Menangani masalah dan berpengalaman dalam Cassandra, Elasticsearch, and MySQL.
  • Mengimplementasikan tools otomatis dan frameworks (CI/CD pipelines).
  • Memiliki skill interpersonal dan komunikasi yang baik.

Untuk menjalankan DevOps secara efektif, Anda bisa menerapkan beberapa praktik DevOps di bawah ini:

1. Continuous Integration

Dalam tahap ini, peran DevOps adalah untuk melakukan build dan automation testing. DevOps akan mencari tahu apakah ada error yang ada dan akan segera langsung diperbaiki. Saat berada di fase ini, seorang DevOps akan menggunakan tools berupa Source Code Repository (SCR) untuk menemukan error code dan fixed code.

2. Continuous Delivery

Memasuki tahap selanjutnya, tim akan melakukan analisa dan juga pengujian secara manual untuk memperbaiki error yang ada. Lalu, setelah proses pengujian selesai, tim akan langsung memberikan pembaharuan pada aplikasi.

3. Continuous Deployment

Setelah lolos dari tahap sebelumnya, maka tim development bisa melakukan environment test yang disebut dengan UAT stage (fase user acceptance testing), adalah pengujian yang menitikberatkan pada aspek fungsional dari suatu sistem.

4. Configuration Management

Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh DevOps adalah berkaitan dengan pemeliharaan konfigurasi pada aplikasi. Proses ini memungkinkan untuk otomatisasi dan standardisasi konfigurasi produk, tim juga harus memastikan semua proses otomatisasi pada aplikasi berjalan baik.

5. Infrastructure as a Code (IAC)

IAC adalah pengelolaan infrastruktur (jaringan, mesin virtual, penyeimbang beban, dan topologi koneksi) dalam model deskriptif, menggunakan versi yang sama seperti yang digunakan tim DevOps untuk kode sumber. Tanpa IAC, tim harus memelihara pengaturan lingkungan penyebaran individu. 

6. Logging & Monitoring

Logging berfungsi untuk mendapatkan data Log untuk membantu tim DevOps dalam mengidentifikasi error yang ditemui. Sementara Monitoring berfungsi untuk mendeteksi semua hal yang terjadi pada sistem.

Skill dan Tools yang Dibutuhkan

Untuk menjadi seorang DevOps tentu membutuhkan beberapa skill-set khusus yang harus Anda kuasai dan pahami. Berikut ini adalah skill yang dibutuhkan sebagai DevOps:

  • Menguasai Linux Fundamental and Scripting

Sebagian besar tools yang digunakan oleh DevOps berada di sistem operasi Linux seperti Puppet, Chef, dan Ansible. Maka dari itu, DevOps engineer dituntut untuk menguasai fundamental Linux dan juga dasar scripting.

  • Bisa Menggunakan Tools Development dan Operations

Seorang DevOps Engineer harus menguasai tools yang digunakan untuk menunjang pekerjaannya sehari-hari. Ini dia tools yang biasanya digunakan oleh DevOps Engineer:

  1. AWS
  2. Nagios
  3. Docker
  4. Git dan GitHub
  5. Jenkins
  6. Selenium
  7. Kubernetes
  8. Puppet
  9. Chef
  10. AWS
  • Skill Komunikasi yang Baik

Menjadi bagian dari DevOps, Anda dituntut untuk memiliki skill komunikasi yang baik dan juga menjadi seorang team-player karena akan terlibat atau bertemu dengan berbagai pihak yang berkaitan.

  • Memahami Konsep DevOps dengan Menyeluruh

Hal terakhir adalah dengan memahami semua konsep DevOps secara menyeluruh. DevOps adalah sebuah pekerjaan yang cukup kompleks dan rumit, jadi Anda perlu lebih teliti dan juga cekatan. Tujuan utama dari metodologi DevOps adalah menyatukan tim developer dan operation untuk mengurangi kesenjangan di antara mereka sehingga pekerjaan dilakukan lebih cepat.

Menjadi DevOps Engineer

DevOps adalah pekerjaan yang membutuhkan skill manajerial dan juga depth knowledge mengenai OS Linux, memahami scripting Python, menguasai cloud computing, dan lain sebagainya. Dalam industri IT, bidang ini menjadi salah satu pekerjaan dengan tipe high-demand karena kehadiran DevOps adalah untuk membantu perilisan sebuah aplikasi / website dengan cepat dan jauh dari risiko kesalahan.

Memiliki posisi DevOps dalam perusahaan IT, startup, dan sejenisnya tentu akan memberikan keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Jenis pekerjaan ini masuk ke kategori pekerjaan dengan gaji tertinggi, berkisar antara Rp. 10-40 juta per bulan untuk satu DevOps Engineer saja. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya sumber daya yang terbatas namun kebutuhannya yang cukup tinggi.

Dilansir dari Intellipaat untuk bisa mencapai karir sebagai DevOps, Anda bisa melalui beberapa jalur karir seperti berikut ini:

devops adalah
Foto oleh Intellipaat
  • DevOps Architect
  • Automation Engineer
  • Software Tester
  • Security Engineer
  • Integration Specialist
  • Release Manager

Kesimpulan

Secara garis besarnya, DevOps adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk pengembangan software yang membangun kerjasama yang erat antara tim software developer dengan dan tim IT operations. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengkolaborasikan orang-orang, proses, dan alat yang digunakan dalam pengembangan software untuk mencapai kepuasan pelanggan.

Menjadi DevOps Anda dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mengotomatisasi, menguji, dan menyebarkan kode serta memantaunya. Serta jangan lupakan untuk melakukan koordinasi yang intens dengan tim development dan operation sehingga aplikasi/website bisa sesuai dengan kinerja yang diharapkan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Demikian adalah penjelasan mengenai DevOps dari Badr Interactive. Apakah Anda tertarik untuk berkarir dan terjun langsung sebagai DevOps?

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Automated Testing VS Manual Testing 

Pentingnya Functional Testing dalam Software Development 

Penerapan ETL pada Big Data: Apa itu ETL, Jenis-jenisnya, dan Bagaimana Cara Kerjanya

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.