Di dunia desain data, terdapat keputusan kecil yang sering terlewat tapi dampaknya besar yaitu memilih orientasi bar chart. Vertikal atau horizontal, keduanya terlihat sederhana, namun pilihan yang keliru dapat membuat pesan data tidak tersampaikan dengan jelas. Di Badr Interactive, kami sering menemukan bahwa orientasi bukan hanya soal estetika, tetapi bagian penting dari storytelling data yang efektif.
Perbedaan antara keduanya sebenarnya hanya arah batang grafik. Namun di balik arah itu, ada perbedaan mendasar tentang bagaimana otak kita membaca urutan berdasarkan deret angka atau jumlah, dari paling banyak ke paling sedikit, mengenali pola dan memahami konteks. Dari cara otak kita bekerja untuk membaca informasi, orientasi grafik memengaruhi arah pandang, fokus perhatian, hingga kemudahan pembaca menangkap insight utama.

Bar chart vertikal biasanya menjadi pilihan tepat saat data memiliki urutan yang alami, seperti waktu, angka, atau tahapan proses. Dari kiri ke kanan, pembaca bisa mengikuti alur perubahan nilai secara intuitif. Grafik ini paling sering digunakan untuk menampilkan tren, progres, atau pertumbuhan. Misalnya, penjualan per bulan, jumlah pengunjung website setiap minggu, atau konversi pengguna dari tahap ke tahap. Dalam kasus seperti ini, orientasi vertikal mendukung cara kita memahami waktu dan urutan dengan lebih alami.
Untuk desainnya, pastikan sumbu horizontal memuat label yang singkat dan mudah dibaca. Hindari memiringkan teks atau memadatkan ruang antar batang. Pilih palet warna yang konsisten agar fokus pembaca tetap pada pergerakan data, bukan pada elemen dekoratif.

Sebaliknya, bar chart horizontal unggul untuk data yang ingin dibandingkan antar kategori. Saat label kategori panjang atau jumlahnya banyak, orientasi horizontal memudahkan pembaca membaca teks secara penuh tanpa harus memiringkan kepala. Grafik ini juga lebih efektif untuk menonjolkan ranking atau perbedaan nilai yang signifikan.
Bayangkan daftar sepuluh produk terlaris, hasil survei kepuasan pelanggan, atau alokasi anggaran tiap departemen. Semua situasi tersebut akan lebih jelas jika divisualisasikan secara horizontal, karena pembaca langsung bisa melihat mana yang paling tinggi atau paling rendah hanya dengan satu pandangan. Berdasarkan pengalaman kami, desain yang baik biasanya memanfaatkan ruang lebar untuk menampilkan nilai dengan bar yang tebal dan rapi, serta menjaga keseimbangan antara data dan ruang kosong.

Memilih antara vertikal dan horizontal pada dasarnya kembali ke pertanyaan sederhana, “apa cerita utama dari datanya?”. Jika tujuannya menunjukkan urutan waktu, vertikal bar chart merupakan pilihan yang tepat. Jika ingin membandingkan nilai antar kategori, pilihan yang tepat adalah horizontal bar chart.
Selain itu, pertimbangkan juga konteks penggunaan. Tampilan untuk layar ponsel bisa berbeda dengan laporan cetak atau presentasi. Label panjang, ruang terbatas, atau jumlah kategori yang banyak bisa menjadi alasan kuat untuk mengubah orientasi.
Kesimpulan
Pada akhirnya, orientasi grafik bukan sekadar gaya visual. Lebih dari itu, pemilihan orientasi Ini merupakan cara kami membantu orang lain memahami data dengan cepat, akurat, dan nyaman. Di Badr Interactive, kami percaya bahwa keputusan kecil seperti ini menunjukkan keseriusan kami memperhatikan detail-detail kecil juga salah satu bentuk empati terhadap pengguna, hal tersebutlah yang menjadi dasar desain yang baik. Vertikal atau horizontal, pilihlah yang paling membantu pembaca memahami cerita yang ingin Anda sampaikan.





