Dalam dunia pengujian perangkat lunak, penggunaan testing tools yang tepat sangat penting untuk memastikan efisiensi dan kualitas hasil pengujian. Seorang Software Tester dituntut untuk memiliki keterampilan dalam menggunakan berbagai alat pengujian yang membantu mempercepat, mengotomatiskan, dan meningkatkan akurasi proses pengujian. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa testing tools yang wajib diketahui oleh setiap software tester, baik untuk pengujian manual maupun otomatis, serta untuk berbagai jenis aplikasi.
Sumber Testing Tools?
Kita dapat dengan mudah mencari tools testing di internet, ada berbagai tipe tools, mulai dari berbayar hingga gratis. Sebetulnya tidak ada tools yang sama tapi sebagian tools memiliki solusi untuk hal yang sama dengan cara berbeda sesuai dengan teknologi yang dipakai dari tools tersebut. Contohnya pengujian pada API dapat dilakukan dengan berbagai tools, salah satunya adalah Postman. Postman memiliki kemampuan yang berbeda dengan tools lain yakni Insomnia meskipun keduanya bisa digunakan untuk testing REST API namun insomnia belum mendukung websocket API. Jadi, tentukan software testing tools yang memang cocok untuk proses pengujian-mu.
Kategori Testing Tools
Software testing tools bisa dikategorikan berdasarkan kategori, teknologi yang digunakan, tipe testing dan lain sebagainya. Secara general software testing tool dapat dibagi menjadi beberapa antara lain:
- Functional Testing Tools
- Performance Testing Tools
- Security Testing Tools
- API Testing Tools
- Mobile Testing Tools
- Test Management Tools
- Automation Testing Tools
Functional Testing Tools
Alat yang digunakan untuk memverifikasi bahwa fungsionalitas perangkat lunak berjalan sesuai dengan spesifikasi atau persyaratan yang telah ditentukan. Tujuan utama dari functional testing adalah untuk memastikan bahwa setiap fitur atau fungsi dalam aplikasi beroperasi dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan pengguna atau klien. Functional testing biasanya dilakukan dengan cara menguji input, proses, dan output aplikasi.
Ciri-Ciri Functional Testing Tools:
- Memvalidasi Fungsionalitas Aplikasi: Memastikan bahwa fitur aplikasi berjalan sesuai dengan spesifikasi.
- Berfokus pada Input dan Output: Menguji respon sistem terhadap berbagai input dan memverifikasi apakah output yang dihasilkan benar.
- Black Box Testing: Umumnya menggunakan pendekatan black box testing, dimana tester tidak perlu memahami kode internal, tetapi fokus pada apa yang dilakukan sistem.
- Mencakup Pengujian Manual dan Otomatis: Functional testing dapat dilakukan secara manual oleh tester atau menggunakan alat otomatisasi.
Performance Testing Tools
Tool yang digunakan untuk melakukan performance test. Performance test bertujuan untuk menguji ketahanan aplikasi dari berbagai sisi seperti sisi server dan sisi keamanan. Contoh performance testing tool adalah K6, Gatling, JMeter, dll.
Contoh Performance tool:
1. K6 Merupakan sebuah open-source tool yang bisa digunakan untuk performance test. Dengan menggunakan k6 dapat menguji performance system dan mengetahui issue terkait performance system lebih awal. k6 akan membantu develop software yang tangguh dan berperforma tinggi.
2. Apache JMeter Sebuah multipurpose tool selain untuk performance testing bisa digunakan untuk spike testing dan unit test. JMeter memiliki beberapa keunggulan antara lain open source, sudah mendukung browser plugin untuk web testing, bisa menganalisa report secara offline, memiliki GUI dan sudah support report visualize ke chart, tables atau trees
Security Testing Tools
Tool ini digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan, ancaman, dan risiko dalam perangkat lunak atau sistem untuk memastikan keamanannya. Tujuan dari security testing adalah untuk melindungi aplikasi dari serangan berbahaya, menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data, serta memastikan bahwa sistem dapat menangani berbagai ancaman keamanan.
Ciri-Ciri Security Testing Tools:
- Identifikasi Kerentanan: Alat-alat ini memindai sistem untuk menemukan celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak berwenang.
- Mengukur Keamanan Aplikasi: Menguji bagaimana aplikasi menangani berbagai serangan potensial, seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan serangan denial of service (DoS).
- Simulasi Serangan: Alat ini sering melakukan simulasi serangan untuk mengevaluasi bagaimana sistem merespon terhadap ancaman keamanan.
- Penetration Testing: Beberapa alat dirancang untuk pengujian penetrasi, di mana aplikasi atau sistem diuji dengan cara yang mirip dengan serangan yang dilakukan oleh peretas.
Contoh Security Testing Tools:
- OWASP ZAP (Zed Attack Proxy): Alat open-source yang digunakan untuk menemukan kerentanan dalam aplikasi web secara manual dan otomatis.
- Burp Suite: Alat komersial yang banyak digunakan untuk pengujian keamanan aplikasi web, khususnya untuk menemukan kerentanan seperti XSS, SQL injection, dan lainnya.
- Nmap (Network Mapper): Alat open-source yang digunakan untuk memetakan jaringan dan mengidentifikasi layanan serta port yang terbuka, yang berpotensi menjadi celah keamanan.
- Nessus: Alat komersial yang digunakan untuk memindai kerentanan sistem dan jaringan, membantu mengidentifikasi masalah keamanan yang dapat dieksploitasi.
- Metasploit: Framework untuk penetration testing yang memungkinkan penguji keamanan untuk melakukan eksploitasi terhadap kerentanan yang ditemukan.
- Acunetix: Alat komersial untuk pengujian keamanan aplikasi web yang mendeteksi kerentanan seperti SQL injection, XSS, dan masalah keamanan lainnya.
- Veracode: Alat berbasis cloud yang menyediakan analisis keamanan statis dan dinamis, termasuk pengujian kode sumber untuk menemukan kerentanan.
- Wireshark: Alat analisis jaringan yang memungkinkan pengujian lalu lintas jaringan untuk mendeteksi aktivitas berbahaya atau tidak sah.
API Testing Tools
Tool ini digunakan untuk menguji Application Programming Interfaces (API) untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan benar, aman, dan sesuai dengan kebutuhan. API testing berfokus pada pengujian logika bisnis, keamanan, kinerja, dan fungsi API tanpa harus memeriksa antarmuka pengguna (UI). Pengujian ini sangat penting karena API menjadi komponen penting dalam menghubungkan aplikasi yang berbeda.
Ciri-Ciri API Testing Tools:
- Validasi Respons API: Alat ini memeriksa apakah API memberikan respons yang benar, baik dari segi data, format, maupun kode status.
- Pengujian Kinerja: Mengukur seberapa cepat API merespons dan seberapa efisien API dapat menangani banyak permintaan sekaligus.
- Pengujian Keamanan: Mengidentifikasi celah keamanan, seperti input yang tidak divalidasi, atau autentikasi dan otorisasi yang lemah.
- Pengujian Fungsionalitas: Memastikan semua endpoint API berfungsi sesuai dengan dokumentasi dan spesifikasi.
- Pengujian Beban: Alat ini juga dapat digunakan untuk menguji bagaimana API berperforma di bawah beban atau volume permintaan yang tinggi.
Manfaat Menggunakan API Testing Tools:
- Memastikan Integritas Data: Memverifikasi bahwa data yang dikirim dan diterima melalui API konsisten dan akurat.
- Otomatisasi Pengujian: Banyak API testing tools mendukung pengujian otomatis, yang membantu dalam regression testing dan menghemat waktu.
- Pengujian Beban dan Kinerja: Alat ini memungkinkan penguji untuk mengevaluasi bagaimana API berfungsi di bawah beban berat dan dalam skenario dunia nyata.
- Keamanan API: API testing tools membantu menemukan celah keamanan yang dapat dieksploitasi, seperti otentikasi yang lemah atau serangan injeksi.
Contoh API Testing Tools:
- Postman: Alat populer untuk pengujian API yang mendukung pengujian manual dan otomatis dengan antarmuka yang mudah digunakan. Postman juga menyediakan fitur untuk pembuatan skrip pengujian yang kompleks.
- SoapUI: Alat testing API open-source yang mendukung pengujian API berbasis SOAP dan REST. SoapUI menawarkan pengujian fungsionalitas, keamanan, dan performa untuk API.
- Rest Assured: Framework Java untuk mengotomatisasi pengujian API REST, memungkinkan developer untuk menulis pengujian dengan cara yang sederhana dan intuitif.
- Katalon Studio: Platform pengujian otomatis yang mendukung pengujian API, web, dan mobile. Katalon Studio mudah digunakan dan dilengkapi dengan fitur seperti integrasi CI/CD.
- Swagger Inspector: Alat berbasis web yang memungkinkan pengguna menguji API secara langsung tanpa perlu menulis kode. Alat ini juga mendukung pembuatan dokumentasi API secara otomatis.
- JMeter: Alat open-source yang awalnya dirancang untuk pengujian performa, tetapi juga mendukung pengujian API untuk mengukur performa di bawah beban tinggi.
Mobile Testing Tools
Tool ini digunakan untuk menguji aplikasi mobile pada berbagai perangkat, platform (iOS, Android), dan sistem operasi. Mobile testing mencakup berbagai jenis pengujian, seperti pengujian fungsionalitas, kinerja, kompatibilitas, keamanan, dan antarmuka pengguna (UI) untuk memastikan aplikasi mobile berjalan dengan baik dalam berbagai kondisi.
Ciri-Ciri Mobile Testing Tools:
- Pengujian pada Berbagai Platform: Alat ini mendukung pengujian aplikasi pada berbagai platform seperti Android dan iOS.
- Automasi dan Manual Testing: Alat ini mendukung pengujian manual serta otomatisasi untuk tugas berulang.
- Dukungan untuk Berbagai Perangkat: Mampu menguji aplikasi pada berbagai perangkat dan konfigurasi untuk memastikan kompatibilitas.
- Pengujian UI dan UX: Menguji antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna untuk memastikan aplikasi mobile nyaman digunakan dan bebas dari bug.
Manfaat Menggunakan Mobile Testing Tools:
- Meningkatkan Efisiensi: Pengujian otomatis memungkinkan pengujian yang lebih cepat dan lebih efisien, mengurangi waktu dan biaya pengujian manual.
- Pengujian di Berbagai Perangkat: Mobile testing tools memungkinkan pengujian pada berbagai perangkat fisik atau emulator, memastikan aplikasi berfungsi dengan baik di berbagai lingkungan.
- Memastikan Kualitas Aplikasi: Dengan pengujian fungsional, performa, dan keamanan, alat-alat ini membantu menjaga kualitas dan keandalan aplikasi mobile.
- Integrasi CI/CD: Banyak mobile testing tools yang mendukung integrasi dengan pipeline CI/CD, memungkinkan pengujian otomatis dilakukan sebagai bagian dari proses pengembangan yang berkelanjutan.
Contoh Mobile Testing Tools:
- Appium: Alat open-source yang mendukung pengujian aplikasi mobile otomatis pada platform Android dan iOS. Appium kompatibel dengan berbagai bahasa pemrograman dan framework pengujian, serta mendukung pengujian aplikasi native, hybrid, dan mobile web.
- Espresso: Alat pengujian otomatis yang dikembangkan oleh Google khusus untuk pengujian aplikasi Android. Espresso dirancang untuk integrasi yang mulus dengan aplikasi Android dan mendukung pengujian UI secara real-time.
- Kobiton: Platform berbasis cloud yang mendukung pengujian manual dan otomatis untuk aplikasi mobile pada berbagai perangkat dan sistem operasi. Kobiton menyediakan akses ke berbagai perangkat fisik untuk memastikan aplikasi diuji dalam kondisi yang sebenarnya.
- Robot Framework: Framework open-source yang mendukung pengujian otomatis aplikasi mobile melalui Appium. Robot Framework digunakan untuk pengujian berbasis kata kunci, sehingga mudah digunakan untuk pengujian fungsional aplikasi mobile.
Test Management Tools
Tool ini digunakan pada dasarnya untuk menyimpan semua testcase yang kita miliki. Sebetulnya berbeda tool pasti memiliki perbedaan fitur namun secara garis besar manfaat dari test management tool antara lain
- Meningkatkan performa testing dan software quality assurance
- Mempermudah dokumentasi data dan proses test
- Meningkatkan kualitas dari software
Contoh Test Management Tools :
1. Qase.io Qase memiliki tampilan yang menarik, user experience yang modern, minimalis dan dilengkapi dengan berbagai widget yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cara testing atau pengguna. Qase memiliki fitur antara lain:
- Test case management
- Bug/Defect Management
- Test Plans
- Informatif report
- API
- Webhooks
2. Test Rail Memiliki semboyan centralized and scalable yang berarti penggunaan test rail memang untuk membuat proses testing dan seluruh data ada di dalam sebuah platform yang sama. TestRail memiliki fitur antara lain:
- Mendukung berbagai tipe test dan metode test.
- Semua data akan terpusat, memiliki fitur import dari excel yang akan memudahkan untuk migrasi test case ke testrail.
- Memiliki fitur pencarian dengan berbagai filter bantuan
3. Jira Tool dari atlassian yang saat ini banyak digunakan oleh pengembang aplikasi dalam manajemen task ataupun issue/bug. Tampilan sederhana dominan biru dan putih dengan tulisan yang jelas akan membuat user experience lebih nyaman. Jira mendukung berbagai macam tipe SDLC. Berikut beberapa manfaat Jira:
- Menyediakan berbagai tipe isu sehingga memudahkan untuk manajemen project, task, dan tentunya bug.
- Bisa langsung berkolaborasi dengan semua anggota team yang ada di Jira dan saling memberikan umpan balik hingga masalah selesai.
- Jira memiliki berbagai 3rd party tool yang dapat diintegrasikan secara langsung.
Automation Testing Tools
Tool ini digunakan untuk memberikan peningkatan produktivitas software dan meningkatkan tingkat keakuratan dari sebuah proses pengujian. Banyak sekali tipe automation tool, ada yang high level seperti dalam bentuk tool GUI atau code level yang pembuatannya menggunakan teknik scripting. Contoh tool adalah cypress.io untuk membuat UI web automation, postman untuk testing API, dll. Beberapa manfaat dari automation testing tool:
- Menghemat waktu
- Hemat biaya
- Lebih Akurat
- Concurrent Test
- Pelaporan yang jelas
- Pelacakan bug
- Mempercepat proses development
Contoh tool pada automation testing:
1. Katalon Studio merupakan salah satu aplikasi dengan fitur cukup lengkap dan sering digunakan oleh software developer. Katalon selalu aktif memperbaiki teknologi dan sekarang sudah menggunakan AI Augmentation, sangat layak untuk dicoba. Beberapa fitur unggulan katalon adalah:
- Desktop App Testing bisa memudahkan untuk pemula automation tester karena bisa menggunakan GUI untuk menjalankan test sesuai kebutuhan, memanfaatkan fitur record, playback, dan object spying untuk UI testing.
- Private plugin disediakan oleh Katalon untuk tester yang ingin mendesain dan membuat plugin di dalam internal team.
- Test suite collection digunakan untuk mempermudah proses manajemen testing dan report
2. Postman Sebuah tool untuk API testing yang sangat populer dan memiliki fitur sangat lengkap sehingga cukup untuk membantu tester melakukan API test dan bekerja dalam tim dengan mudah. Berikut beberapa fitur dari Postman:
- Postman Visualizer, berguna untuk membuat hasil test lebih informatif dan mudah dibaca dengan chart yang menarik.
- Built-in Libraries, Postman menyediakan berbagai fitur seperti Faker.js yang bisa digunakan untuk membuat data-data test, Lodash yang menyediakan berbagai fungsi untuk testing, Moments digunakan untuk format data, dll.
- Collaboration Features yang bisa digunakan untuk bekerja bersama tim, memberikan komentar, feedback, dan melakukan revisi test bersama.
- Collection-Level Informative, merupakan kelebihan postman karena bisa manajemen data test, variable, scripts, auth credential sehingga bisa dipakai untuk multiple requests.
Kesimpulan
Setiap Software Tester perlu mengenal dan menguasai berbagai testing tools untuk memastikan kualitas dan keandalan perangkat lunak yang diuji. Testing tools tidak hanya membantu mempercepat proses pengujian, tetapi juga meningkatkan akurasi dan efisiensi, terutama dalam pengujian otomatis dan manual. Beberapa kategori penting yang wajib diketahui oleh setiap tester meliputi Functional Testing Tools, Performance Testing Tools, Security Testing Tools, API Testing Tools, Mobile Testing Tools, serta Automation Testing Tools. Penguasaan alat-alat ini akan memungkinkan seorang tester untuk menangani berbagai jenis pengujian secara efektif, memastikan perangkat lunak berfungsi sesuai harapan, aman, dan berkinerja optimal.