Design System: Meningkatkan Keberhasilan Proyek IT B2B

Contents

Share the article

Contents

Badr Interactive dan Keberhasilan Membangun Internal Design System untuk B2B dan Proyek Internal

Badr Interactive telah berhasil dalam mengembangkan Internal Design System, A’raf Design System, untuk mengelola proyek B2B dan internal project. Meskipun design system lebih sering dihubungkan dengan perusahaan B2C, Kami telah menunjukkan bahwa pendekatan ini juga membawa manfaat besar dalam konteks B2B. Melalui kolaborasi lintas tim dan dedikasi pengembangannya, A’raf Design System berhasil menciptakan solusi yang consistent, efficient, dan helpful.

Mengapa Design System Penting untuk B2B dan Proyek Internal kami:

  1. Konsistensi dan Efisiensi: A’raf Design System memastikan semua elemen desain seragam di seluruh proyek, sehingga mempercepat proses pengembangan.
  2. Kolaborasi yang Lebih Baik: Dengan menyediakan bahasa designyang sama, A’raf memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar tim.
  3. Skalabilitas: Design system ini memudahkan pembaruan dan peningkatan berkelanjutan pada berbagai proyek.
  4. Kualitas dan Kepatuhan: A’raf Design System memastikan produk memenuhi standar kualitas tinggi dan pedoman aksesibilitas yang ketat.

Dengan pendekatan strategis ini, A’raf Design System tidak hanya melayani kebutuhan spesifik klien B2B tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek internal Badr Interactive.

Selanjutnya, mari kita bahas lebih dalam mengenai pengertian sistem desain, elemen-elemennya, dan peranannya dalam pengembangan produk digital.

Definisi Design System

Design system adalah sekumpulan standar desain yang membantu tim menciptakan pengalaman pengguna yang konsisten dan efisien. Sistem ini memastikan bahwa semua elemen visual dan interaksi dalam produk digital seragam dan mengikuti pedoman yang telah ditentukan, sehingga menjaga identitas merek dan memberikan pengalaman yang mulus bagi pengguna. Selain itu, sistem desain menghemat waktu dan usaha tim desainer serta pengembangan dengan menyediakan komponen yang siap pakai, yang memungkinkan tim untuk fokus pada aspek-aspek lain yang lebih kompleks dari proyek sehingga dapat memaksimalkan waktu untuk fokus ke sisi functional atau pemahaman business flow.

Salah satu metodologi yang sering digunakan dalam pengembangan design system adalah Atomic Design. Atomic Design adalah pendekatan yang diperkenalkan oleh Brad Frost, yang membagi antarmuka menjadi lima level hierarki: atom, molekul, organisme, template, dan halaman.

  • Atom: Elemen dasar dari antarmuka, seperti tombol, input form, dan ikon. Mereka adalah blok bangunan terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
  • Molekul: Kombinasi dari beberapa atom yang membentuk komponen yang lebih kompleks. Contohnya adalah sebuah form search yang terdiri dari input field dan tombol submit.
  • Organisme: Kumpulan dari molekul yang bekerja bersama untuk membentuk bagian antarmuka yang dapat berdiri sendiri. Contohnya adalah header situs yang terdiri dari logo, menu navigasi, dan tombol pencarian.
  • Template: Struktur dasar dari halaman yang mencakup susunan organisme dan menentukan tata letak konten. Template berfungsi sebagai kerangka yang mengatur bagaimana berbagai elemen disusun di halaman.
  • Halaman: Implementasi nyata dari template yang diisi dengan konten spesifik. Halaman adalah bentuk akhir dari antarmuka yang dilihat dan digunakan oleh pengguna.

Design system juga menciptakan bahasa desain yang sama yang dapat dipahami oleh semua anggota tim, termasuk desainer, pengembang, dan stakeholder, sehingga memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan miskomunikasi atau kesalahan. Dengan design system, produk dapat berkembang dengan lebih mudah dan cepat karena komponen yang dapat diskalakan dan diperbarui, memungkinkan tim untuk menyesuaikan dan memperluas produk seiring dengan perubahan kebutuhan bisnis atau teknologi. Lebih lanjut mengenai manfaat design system dapat dibaca di Interaction Design Foundation.

Strategi Pengembangan Design System

Pengembangan sistem desain yang efektif memerlukan strategi yang matang dan kolaborasi lintas tim. Di Badr Interactive, kami telah mengembangkan A’raf Design System dengan mengikuti beberapa langkah kunci, menggunakan Figma sebagai development tool, serta memastikan kolaborasi erat antar tim desain, pengembangan, dan stakeholder lainnya. Berikut adalah rincian strategi pengembangan kami:

  1. Riset Kebutuhan Design Component. Langkah pertama dalam pengembangan design system adalah melakukan riset mendalam untuk memahami kebutuhan komponen desain. Tim desainer melakukan wawancara dan diskusi dengan designer lain untuk mengidentifikasi komponen apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana komponen-komponen ini akan digunakan dalam berbagai proyek. Riset ini membantu kami mengumpulkan data yang relevan dan memastikan bahwa komponen yang kami kembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  2. Pengujian Penggunaan Design Component Baru. Setelah kebutuhan komponen diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menguji penggunaan komponen baru. Komponen yang diusulkan dibuat dan diuji oleh tim design untuk memastikan fungsionalitas dan kegunaannya. Pengujian ini mencakup berbagai skenario penggunaan untuk memastikan bahwa komponen bekerja dengan baik dalam berbagai konteks.
  3. Pendekatan ke Tim Development untuk Batasan Teknologi. Selanjutnya, kami melakukan pendekatan ke tim development untuk memahami batasan teknologi yang ada. Tim design dan tim development bekerja sama untuk memastikan bahwa komponen yang dikembangkan dapat diimplementasikan dengan teknologi yang digunakan, seperti framework atau library tertentu. Diskusi ini membantu mengidentifikasi potensi hambatan teknis dan menemukan solusi yang efektif.
  4. Pembuatan Design Component. Dengan hasil riset dan feedback dari pengujian serta batasan teknologi yang telah dipahami, kami mulai membuat komponen design. Proses ini mencakup pembuatan elemen visual dan interaksi, serta memastikan bahwa setiap komponen sesuai dengan pedoman design yang telah ditetapkan. Setiap komponen didokumentasikan dengan jelas, termasuk panduan penggunaan dan contoh implementasi.
  5. Dokumentasi dan Iterasi. Setelah komponen dibuat, langkah terakhir adalah dokumentasi dan iterasi. Dokumentasi yang komprehensif disiapkan untuk setiap komponen, termasuk pedoman design, contoh penggunaan, dan tutorial. Selain itu, kami terus mengiterasi dan memperbarui komponen berdasarkan feedback dari pengguna dan perkembangan teknologi terbaru.
Kolaborasi dan Peran Tim
PICPeran
Tim DesignBertanggung jawab untuk riset, pembuatan, dan pengujian komponen design. Mereka bekerja sama dengan tim pengembangan untuk memastikan bahwa design dapat diimplementasikan dengan teknologi yang ada.
Tim DevelopmentBertanggung jawab untuk mengimplementasikan komponen design dalam kode, serta memberikan feedback tentang batasan teknologi dan potensi perbaikan.
Stakeholder (Supervisor & PM)Terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan feedback dari perspektif bisnis dan pengguna. Mereka membantu memastikan bahwa design system memenuhi kebutuhan bisnis dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Dengan strategi ini, kami di Badr Interactive telah berhasil mengembangkan A’raf Design System yang tidak hanya konsisten dan efisien tetapi juga fleksibel dan dapat diskalakan untuk berbagai proyek B2B dan internal.

Tantangan Dalam Membangun Design System

Membangun sistem desain yang efektif sering kali menghadapi berbagai tantangan. Di Badr Interactive, kami telah mengidentifikasi tantangan umum dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Tantangan Umum yang DihadapiSolusi dan Best Practices
1. Perbedaan Visi: Setiap anggota tim mungkin memiliki pandangan berbeda tentang bagaimana design system seharusnya terlihat dan berfungsi, yang bisa menyebabkan konflik dan ketidaksepakatan.1. Menyelaraskan Visi dengan Komunikasi yang Efektif: Melibatkan semua anggota tim dalam proses perencanaan dan pengembangan sejak awal melalui rapat rutin, workshop, dan sesi brainstorming untuk menyatukan pandangan.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Terbatasnya waktu, anggaran, dan tenaga kerja sering kali menjadi hambatan dalam pengembangan dan pemeliharaan design system.2. Mengelola Sumber Daya dengan Efisien: Mengadopsi pendekatan iteratif untuk meluncurkan versi awal yang berfungsi dan memperbaikinya secara bertahap.
3. Perubahan Kebutuhan: Kebutuhan bisnis dan teknologi selalu berubah, memerlukan design system yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan cepat.3. Mengadopsi Fleksibilitas dalam Proses Pengembangan: Membangun komponen yang mudah diperbarui dan disesuaikan, serta menerapkan praktik pengembangan berkelanjutan untuk merespons feedback dan perubahan dengan cepat.

Implementasi dan Pemeliharaan Design System

Proses implementasi dimulai dengan identifikasi komponen-komponen utama yang diperlukan untuk proyek tersebut. Tim desain kemudian menggunakan komponen yang telah tersedia dalam A‘raf Design System, menyesuaikannya sesuai kebutuhan proyek. Hal ini memungkinkan pengembangan yang lebih cepat karena tidak perlu mendesign ulang komponen dari awal. Selama proses pengembangan, tim desainer secara rutin melakukan user interview dengan desainer lain yang menggunakan sistem desain untuk menangkap insights, tantangan, atau pengalaman penggunaannya. Feedback dari wawancara ini sangat berharga dalam memastikan bahwa sistem desain berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Hasil dari implementasi ini adalah platform yang tidak hanya terlihat profesional dan konsisten tetapi juga fungsional dan user-friendly. Feedback dari klien menunjukkan bahwa penggunaan A’raf Design System telah membantu mempercepat waktu pengembangan, mengurangi kesalahan desain, dan meningkatkan kepuasan pengguna akhir. Klien juga mencatat bahwa antarmuka yang konsisten memudahkan pengguna dalam menavigasi dan menggunakan platform, meningkatkan produktivitas mereka.

Pemeliharaan berkelanjutan adalah aspek krusial untuk memastikan relevansi dan efektivitas jangka panjang. Di Badr Interactive, kami memahami bahwa kebutuhan bisnis dan teknologi terus berkembang, sehingga A’raf Design System harus selalu diperbarui dan disesuaikan.

  1. Pemeliharaan Berkelanjutan. Pemeliharaan sistem desain melibatkan pengawasan rutin terhadap penggunaan komponen dan pedoman yang telah ditetapkan. Kami memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk memonitor feedback dari pengguna, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan memastikan bahwa semua komponen tetap up-to-date dengan standar design terbaru. Selain itu, kami juga melakukan audit berkala untuk memastikan bahwa semua proyek yang menggunakan A’raf Design System mematuhi pedoman yang telah ditetapkan.
  2. User Interview dan Feedback. Kami secara rutin melakukan user interview dengan desainer yang menggunakan A’raf Design System. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menangkap insights, tantangan, dan pengalaman penggunaannya. Feedback yang diperoleh dari wawancara ini sangat berharga untuk memahami bagaimana sistem desain digunakan dalam praktik, mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya, dan menemukan peluang untuk perbaikan. Dengan melibatkan pengguna dalam proses ini, kami dapat memastikan bahwa A’raf Design System selalu relevan dan memenuhi kebutuhan mereka.
  3. Dokumentasi dan Komunikasi. Dokumentasi yang komprehensif dan selalu diperbarui adalah kunci untuk pemeliharaan dan evolusi sistem desain. Kami memastikan bahwa setiap perubahan atau penambahan dalam A’raf Design System didokumentasikan dengan jelas, termasuk panduan penggunaan dan contoh implementasi. Selain itu, kami mengkomunikasikan perubahan ini kepada semua pengguna sistem desain melalui berbagai saluran, seperti email, meeting rutin, dan platform kolaborasi.

Pengembangan Lanjutan Internal Design System

Di Badr Interactive, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memperbarui A’raf Design System agar tetap relevan dan bermanfaat. Berikut adalah rencana masa depan untuk pengembangan A’raf Design System:

  1. Belajar dari ShopBack Design System Kami banyak belajar dari strategi pengembangan sistem desain dari ShopBack. Mereka telah sukses mengimplementasikan berbagai praktik terbaik yang dapat kami adopsi dan sesuaikan dengan kebutuhan kami. Artikel ini FAQ About ShopBack Design System memberikan wawasan berharga tentang bagaimana ShopBack mengelola sistem desain mereka, yang mencakup pendekatan mereka terhadap dokumentasi, kolaborasi lintas tim, dan penerapan teknologi terbaru.
  2. Pengembangan Komponen Baru Kami akan terus menambahkan dan memperbarui komponen dalam A’raf Design System untuk memenuhi kebutuhan proyek yang semakin kompleks. Komponen baru akan dikembangkan berdasarkan feedback dari pengguna dan perkembangan teknologi terbaru. Kami juga akan memastikan bahwa semua komponen baru didokumentasikan dengan jelas dan mudah diakses oleh tim design dan pengembangan.
  3. Meningkatkan Dokumentasi dan Pelatihan Dokumentasi yang komprehensif dan selalu up-to-date adalah kunci untuk memastikan bahwa sistem desain digunakan dengan benar. Kami akan terus memperbaiki dokumentasi A’raf Design System dan menyediakan pelatihan bagi tim desainer dan pengembangan untuk memastikan bahwa mereka memahami dan dapat memanfaatkan semua fitur design system dengan baik.
  4. Feedback dan Iterasi Berkelanjutan Kami akan terus mengumpulkan feedback dari pengguna A’raf Design System dan melakukan iterasi berdasarkan masukan tersebut. User interview dan survei rutin akan dilakukan untuk memastikan bahwa sistem desain memenuhi kebutuhan pengguna dan dapat diadaptasi sesuai perkembangan baru.

Kesimpulan

Pengembangan dan pemeliharaan A’raf Design System di Badr Interactive merupakan perjalanan yang melibatkan langkah-langkah strategis dan kolaborasi lintas tim. Sistem desain ini penting untuk menciptakan produk digital yang konsisten dan efisien, menghemat waktu dan usaha tim design serta pengembangan.

Implementasi A’raf Design System dalam proyek nyata telah menunjukkan hasil positif dengan peningkatan kualitas dan kepuasan pengguna akhir. Meskipun menghadapi tantangan seperti perbedaan visi dan keterbatasan sumber daya, kami berhasil mengatasinya melalui komunikasi efektif, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan pendekatan fleksibel.

Dengan pendekatan ini, Badr Interactive membuktikan bahwa sistem desain dapat membawa manfaat besar dalam proyek B2B dan internal, memungkinkan kami untuk selalu memberikan solusi terbaik bagi klien dan pengguna kami.

FAQ

  • Apa itu A’raf Design System? A’raf Design System adalah sekumpulan standar desain yang dikembangkan oleh Badr Interactive untuk menciptakan produk digital yang konsisten, efisien, dan mudah digunakan. Sistem desain ini mencakup komponen visual dan interaksi yang dapat digunakan kembali di berbagai proyek.
  • Mengapa Design System penting untuk B2B? Sistem desain membantu memastikan konsistensi desain, efisiensi pengembangan, dan kualitas produk dalam proyek B2B. Dengan menyediakan komponen yang siap pakai, sistem desain menghemat waktu dan usaha tim desainer serta pengembangan.
  • Berapa jumlah tim A’raf Design System di Badr Interactive? Tim A’raf Design System di Badr Interactive telah mengalami perubahan jumlah anggota melalui tiga fase pengembangan. Berikut adalah detail jumlah tim pada setiap fase:
    • Fase Awal: 2 designer
    • Fase Menengah: 3 designer
    • Fase Saat Ini: 1 designer

Setiap fase mencerminkan kebutuhan dan tantangan yang berbeda dalam pengembangan A’raf Design System, yang mempengaruhi jumlah anggota tim yang terlibat.

  • Bagaimana A’raf Design System diimplementasikan dalam tim proyek? A’raf Design System telah diterapkan dalam berbagai proyek B2B di Badr Interactive, menghasilkan platform yang konsisten dan fungsional. Implementasi ini melibatkan pengembangan komponen standar yang selalu ada di setiap proyek, penggunaan komponen yang telah dikembangkan dan diuji, serta feedback dari user interview dengan designer.
  • Apa saja tantangan yang dihadapi dalam membangun A’raf Design System? Beberapa tantangan utama termasuk perbedaan visi antar anggota tim, keterbatasan sumber daya, dan perubahan kebutuhan bisnis dan teknologi. Kami mengatasi tantangan ini melalui komunikasi efektif, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan pendekatan fleksibel dalam pengembangan.
  • Apa pentingnya pemeliharaan dan evolusi design system? Pemeliharaan berkelanjutan dan evolusi sistem desain memastikan bahwa A’raf tetap relevan dan efektif seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan bisnis. Ini melibatkan update rutin, dokumentasi yang selalu diperbarui, dan pengumpulan feedback dari pengguna.
  • Bagaimana Badr Interactive menggunakan feedback untuk meningkatkan A’raf Design System? Kami melakukan user interview dengan desainer yang menggunakan A’raf Design System untuk menangkap insights, tantangan, dan pengalaman penggunaannya. Feedback ini sangat berharga untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan.
  • Apa manfaat utama dari A’raf Design System? Manfaat utama termasuk konsistensi design, efisiensi pengembangan, peningkatan kolaborasi tim, dan kemampuan untuk skala produk , memindahkan fokus pembuatan design component oleh setiap designer di tim proyek ke pemahaman pengetahuan proyek & alur bisnisnya. Sistem desain ini membantu memastikan produk memenuhi standar kualitas tinggi dan meningkatkan kepuasan pengguna akhir.

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Template Risk Management Plan untuk Proyek IT: Strategi, Implementasi, dan Praktik Terbaik

Software Requirements Specification: A Detailed Overview 

Pelatihan Technical Communication untuk Memperkuat Kompetensi UI/UX Designers 

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.