Sebagai bagian dari meningkatkan UX Research skill dari design team, kami di Badr Interactive memutuskan untuk melakukan aktivitas capacity building yang berfokus pada UX Research. Aktivitas ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi design team yang sebelumnya lebih berfokus pada pembuatan UI/UX Design, dengan meningkatkan kemampuan di bidang UX Research agar semakin membaik. Kami memilih case UX Research untuk evaluasi website Media Kolaborasi Indonesia (MKI), sebuah yayasan di bawah Badr Interactive, sebagai UX Research capacity building.
Definisi dan Aktivitas UX Research di Badr Interactive
UX Research adalah proses sistematis yang dilakukan untuk memahami kebutuhan, perilaku, dan tujuan pengguna dengan tujuan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Melalui pendekatan ini, kami berupaya untuk tidak hanya mendesain produk yang estetis tetapi juga memastikan bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan pengguna dan mendukung tujuan organisasi (client).
Latar belakang dari UX Research capacity building di Design Team Badr Interactive lahir dari keyakinan kami untuk meningkatkan kemampuan dan membawa dampak yang lebih besar untuk UX Research services. Kami percaya bahwa setiap peningkatan kemampuan UX Research adalah langkah jitu untuk memberikan design service yang lebih baik dan solusi yang lebih tepat bagi client kami.
Sebagai langkah awal dalam capacity building ini, kami memilih untuk melakukan evaluasi website Media Kolaborasi Indonesia (MKI). MKI adalah yayasan yang memiliki visi besar untuk membangun Indonesia madani yang berkelanjutan dan kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam memperkuat identitas MKI melalui pendekatan riset UX. Harapan kami adalah UX Research capacity building ini tidak hanya bermanfaat bagi design team, tetapi juga membawa nilai tambah bagi MKI, dan membantu mereka mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.
Aktivitas UX Research dengan Case Evaluasi Website MKI
Setelah memutuskan untuk melakukan evaluasi website MKI sebagai case UX Research, kami melakukan pendekatan ke tim MKI dan melakukan kickoff meeting setelahnya. Saat kickoff meeting, kami berhasil menyepakati goal dan objectives dari UX Research evaluasi website MKI.
Goal | Menguatkan identitas MKI dan memaksimalkan penyajian informasi kebaikan yang ingin disampaikan melalui website. |
Objectives | Menyesuaikan website dengan identitas MKI agar lebih mencerminkan misi dan visi yayasan. Meningkatkan awareness masyarakat mengenai MKI melalui penyajian informasi yang jelas dan menarik di website. Memaksimalkan penyajian informasi kebaikan serta literasi ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) untuk meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat. |
Berikut UX Research activities yang kami lakukan untuk case evaluasi website MKI, sebagai berikut;
1. User Preliminary Research
Sebelum kickoff meeting, kami melakukan preliminary research untuk menggali informasi awal mengenai visitor website & target yayasan MKI. User preliminary research membantu kami untuk mendapatkan pemahaman mendalam yang akan menjadi dasar untuk langkah-langkah berikutnya.
2. Recruit Participant
Kami memastikan bahwa partisipan yang direkrut mencerminkan berbagai segmen pengguna atau target yayasan MKI, termasuk muzaki, calon muzaki, dan masyarakat umum, sehingga hasil penelitian ini benar-benar representatif. Kami menargetkan total 6 partisipan meliputi 2 partisipan dari tim MKI, 1 partisipan dari muzaki, 1 partisipan dari calon muzaki, dan 1 partisipan terakhir mewakili masyarakat umum. Jumlah partisipan setiap kelompok akan ditambahkan apabila hasil temuan yang didapatkan belum beragam.
3. Competitive Analysis & Archetype Persona
Competitive Analysis digunakan agar kami lebih memahami posisi MKI dalam area philanthropy dengan membandingkan strength & weakness dari website masing-masing layanan atau pelaku yayasan kemanusiaan. Sedangkan archetype persona digunakan untuk representasi umum dari pengguna atau target MKI. Berikut pengguna atau target MKI yang kami definisikan & dikonfirmasi oleh tim MKI.
Archetype Persona UX Research Evaluasi Website MKI
4. User Interview
Melalui user interview, kami mendalami kebutuhan, perilaku, dan tantangan yang dihadapi oleh pengguna atau target MKI. User interview ini memberikan wawasan berharga yang menjadi dasar dari UX Research activities selanjutnya. Kami menyusun pertanyaan untuk setiap kelompok dan memaksimalkan waktu selama 1 jam agar tetap efektif.
5. Card Sorting, HMW, dan Prioritizing
Ketiga UX Research activities ini adalah bagian dari proses Synthesize Data yang dalam prosesnya membantu design team untuk memahami dan mengorganisir informasi atau data dari pengguna dan kemudian mensintesisnya untuk menghasilkan solusi.
6. Lo-Fi atau Wireframe Production
Setelah memiliki gambaran yang jelas tentang kebutuhan pengguna dan struktur website yang optimal, kami mulai membuat lo-fi atau wireframe. Lo-fi merupakan representasi awal dari tata letak dan fungsionalitas website, yang kami gunakan sebagai dasar untuk pengujian dan iterasi berikutnya. Fokus utama dari tahap ini adalah menyampaikan temuan dalam bentuk visual sederhana dengan dengan warna putih, abu-abu, dan hitam yang akan merepresentasikan kumpulan informasi dan alur dari pengguna atau target MKI. Perubahan visual website akan banyak terjadi di tahap ini, sehingga kami tidak menggunakan warna agar perubahan yang dilakukan tidak membutuhkan usaha yang besar.
7. Usability Testing
Usability testing dilakukan untuk menguji efektivitas design yang kami buat. Dengan melibatkan pengguna atau target MKI, kami dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sebelum melangkah ke tahap design akhir.
8. Hi-fi
Setelah iterasi berdasarkan hasil usability testing, kami melanjutkan ke tahap hi-fi atau high-fidelity designs, di mana elemen visual dan interaktif website disempurnakan dengan menambahkan komposisi warna dan menyampaikan informasi MKI secara lebih detail agar sesuai dengan identitas dan kebutuhan MKI.
9. Final Report
Sebagai penutup dari rangkaian UX Research activities ini, kami menyusun final report dalam bentuk deck presentation yang mendokumentasikan seluruh temuan, rekomendasi, dan hasil akhir design. Laporan ini tidak hanya menjadi panduan bagi tim MKI tetapi juga sebagai referensi bagi design team untuk proyek-proyek berikutnya.
Poin Penting dari UX Research Capacity Building untuk Design Team & MKI
Berikut poin penting dari UX Research Capacity Building untuk Design Team dan MKI.
- Memahami Lebih Dalam Kebutuhan Client
Salah satu dampak paling menonjol dari UX Research capacity building adalah kemampuan untuk lebih memahami kebutuhan dan tujuan tim MKI serta pengguna atau target MKI sehingga dapat dipaparkan di website. Dengan pendekatan yang lebih mendalam dan berbasis data, kami dapat menggali informasi yang lebih spesifik mengenai apa yang benar-benar diperlukan oleh MKI.
- Tidak Semua Solusi Berupa Design Visual
Melalui UX Research, kami juga menyadari bahwa tidak semua solusi yang efektif adalah solusi design visual. Terkadang, perbaikan yang diperlukan berkaitan dengan struktur informasi, alur pengguna, atau bahkan cara komunikasi dengan pengguna. Pemahaman ini membuka wawasan kami untuk melihat design dari perspektif yang lebih luas dan mempertimbangkan berbagai aspek yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
- Penyajian Informasi Mempengaruhi Engagement Users
Dari penelitian yang dilakukan, kami menemukan bahwa penyajian informasi memiliki dampak langsung terhadap keterlibatan pengguna. Penyajian informasi yang lebih jelas, terstruktur, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna tidak hanya membuat website lebih mudah digunakan tetapi juga meningkatkan engagement dan kepercayaan pengguna terhadap MKI.
- Kolaborasi yang Lebih Kuat antara Design Team dan Tim MKI
Kolaborasi antara design team Badr Interactive dan tim MKI juga menjadi faktor kunci keberhasilan UX Research yang dilakukan. Dengan bekerja bersama, kami dapat memastikan bahwa setiap aktivitas penelitian sesuai dengan kebutuhan dan harapan MKI.
- Pentingnya Pengujian dan Design Iteration
Hindari melihat pengujian atau usability testing dan banyaknya design iteration sebagai wadah untuk menampung banyaknya kemampuan users atau client. Melalui eksekusi yang matang dan batasan yang jelas dapat menghasilkan hasil sesuai kebutuhan.
- Membangun Kesadaran akan Pentingnya User-Centered Design
UX Research capacity building juga telah membantu design team untuk lebih mengedepankan pendekatan user-centered design. Setiap keputusan dan hasil berupa design didasarkan pada kebutuhan dan perspektif pengguna, yang pada akhirnya menghasilkan solusi yang efektif dan memuaskan.
Tantangan Aktivitas UX Research di Badr Interactive
Saat melakukan aktivitas UX Research ini, kami menghadapi tantangan yang memerlukan pendekatan strategis dan kolaboratif untuk diatasi. Dua tantangan terbesar yang kami hadapi selama proses ini adalah:
- Menyesuaikan Jadwal User Interview dengan Tim MKI dan Partisipan Lainnya
Salah satu aspek penting dalam UX Research adalah mendapatkan wawasan langsung dari pengguna melalui user interview. Namun, mengatur jadwal yang sesuai bagi semua pihak yang terlibat ternyata lebih menantang dari yang kami perkirakan. Perbedaan kesibukan dan komitmen waktu langkah mitigasi yang matang sehingga setiap wawancara dapat berlangsung sesuai rencana.
- Menyesuaikan dengan Beban Kerja Utama sebagai Designer di Badr Interactive
Sebagai designer di Badr Interactive, kami tidak hanya fokus pada UX Research capacity building tetapi juga memiliki tanggung jawab utama dengan berbagai proyek lainnya. Menyeimbangkan antara menjalankan UX Research capacity building ini dengan beban kerja harian sebagai designer menjadi tantangan tersendiri. Kami membutuhkan manajemen waktu yang tepat dan prioritisasi yang efektif agar keduanya dapat berjalan dengan optimal tanpa mengorbankan kualitas hasil kerja.
Saran UX Research Capacity Building untuk Perusahaan/Organisasi Lain
Menerapkan UX Research capacity building di dalam sebuah perusahaan atau organisasi adalah langkah strategis yang dapat memberikan dampak besar pada kualitas layanan yang dihasilkan. Berdasarkan pengalaman kami di Badr Interactive, berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu perusahaan atau organisasi lain dalam menerapkan inisiatif serupa:
- Memulai dengan Case dari Lingkungan Kerja
Pilih case untuk UX Research capacity building yang relevan dan berada di dalam atau sekitar perusahaan anda. Keputusan ini didasari dengan pertimbangan lebih mengenal kondisi di lapangan dan mengurangi learning curve di fase awal.
- Melibatkan Tim Internal dan External
Keterlibatan tim internal dan external akan mempengaruhi proses dan hasil dari UX Research sehingga solusi yang dihasilkan lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan.
- Mempelajari UX Research secara Materi
Sebelum memulai UX Research capacity building, silahkan pelajari materi UX Research secara mendalam agar alokasi fokus belajar dapat lebih banyak diarahkan ke praktik. Pada dasarnya kemampuan UX Research sama halnya dengan kemampuan lainnya yang membutuhkan jam terbang untuk semakin tajam kualitasnya.
- Mendokumentasikan Proses dan Hasil
Dokumentasikan setiap langkah atau proses saat melakukan UX Research. Dokumentasi ini akan berfungsi sebagai panduan untuk proyek serupa berikutnya dan sebagai transfer knowledge di dalam perushaan atau organisasi.
Kesimpulan
UX Research capacity building dengan case evaluasi website Media Kolaborasi Indonesia (MKI) menjadi langkah tepat bagi design team di Badr Interactive. Inisiatif ini tidak hanya membantu memperkuat kompetensi design team dalam area UX Research, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi MKI dalam mencapai tujuannya. Melalui proses yang sistematis dan berbasis data, kami memahami kebutuhan client (visitor website) & target yayasan MKI dengan lebih baik, menyadari bahwa tidak semua solusi berupa visual design, dan menekankan pentingnya penyajian informasi yang mempengaruhi engagement users.
Pengalaman ini juga memberikan pelajaran penting tentang pentingnya user-centered design, pengujian, dan design iteration dalam menciptakan solusi yang memuaskan dan efektif. Dokumentasi yang kami lakukan sepanjang aktivitas riset UX menjadi panduan berharga untuk proyek-proyek di masa mendatang dan transfer knowledge saat dibutuhkan.
Bagi perusahaan atau organisasi lain yang ingin memulai inisiatif serupa, kami menyarankan untuk memulai dengan case dari lingkungan kerja yang relevan, melibatkan tim internal dan external, mempelajari materi riset UX secara mendalam agar saat sesi praktik lebih smooth prosesnya, dan mendokumentasikan aktivitas serta hasilnya. Dengan pendekatan ini di design team, UX Research capacity building dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi tim internal maupun client.
FAQ
- Mengapa UX Research penting bagi design team dan Badr Interactive?
UX Research penting untuk design team dan Badr Interactive karena membantu untuk merancang solusi yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional dan relevan dengan kebutuhan pengguna serta tujuan client. - Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi selama proses UX Research ini?
Dua tantangan terbesar yang kami hadapi adalah menyesuaikan jadwal user interview dengan tim MKI dan partisipan lainnya, serta menyeimbangkan antara beban kerja utama sebagai designer dan pelaksanaan UX Research capacity building. - Bagaimana proses UX Research ini dilakukan dari awal hingga akhir?
Proses dimulai dengan user preliminary research, diikuti oleh rekrutmen partisipan, competitive analysis, user interview, card sorting, pembuatan lo-fi wireframe, usability testing, hi-fi design, dan diakhiri dengan penyusunan final report. Setiap langkah dilakukan dengan fokus untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pengguna serta tujuan MKI.9 - Berapa UX Research activities yang perlu dilakukan untuk diterapkan di perusahaan atau organisasi lain?
Jumlah UX Research activities yang perlu dilakukan sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk kebutuhan spesifik dari proyek, kondisi di lapangan, timeline yang tersedia, dan ukuran serta kemampuan tim yang akan melaksanakan riset UX Setiap perusahaan atau organisasi mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda, jadi penting untuk menyesuaikan kegiatan riset UX dengan konteks dan tujuan yang ingin dicapai. Mulailah dengan aktivitas yang paling relevan dan tambahkan sesuai kebutuhan seiring berjalannya proyek. - Berapa banyak design team yang terlibat dalam UX Research capacity building?
Jumlah design team yang terlibat dalam UX Research capacity building sangat bergantung pada ukuran dan kompleksitas case dari riset UX tersebut. Proyek yang lebih besar, membutuhkan lebih banyak anggota tim untuk menangani berbagai aspek dari proses riset UX.