fbpx

Kenali Divergent Thinking: Pengertian, Konsep, Perbedaan dengan Convergent Thinking

Contents

Share the article

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk bekerja dengan lebih efisien dan juga efektif. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan berbagai metode Divergent Thinking yang bisa jadi solusi untuk meningkatkan produktivitas kerja Anda. Divergent Thinking adalah pola pikir untuk menemukan banyak solusi dari masalah yang ada. Pola pikir ini sering digunakan oleh mereka yang bekerja secara tim ataupun sering melakukan kolaborasi dengan banyak orang. Jenis pola pikir ini akan membantu Anda dalam membentuk pribadi yang lebih adaptif pada setiap situasi baru.

Ada berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan pola pikir Divergent Thinking, berikut ini adalah informasi selengkapnya mengenai Divergent Thinking dari Badr Interactive!

Apa itu Divergent Thinking?

Divergent Thinking adalah
Ilustrasi oleh Freepik

Diperkenalkan oleh psikolog JP Guilford pada tahun 1956, Divergent Thinking adalah proses pemikiran kreatif yang digunakan untuk menghasilkan ide-ide baru melalui curah pendapat yang mengalir bebas dan tidak terstruktur. Divergent Thinking adalah sebuah kapabilitas dalam menyelesaikan masalah dengan menawarkan berbagai solusi. Bagi mereka yang menggunakan pola Divergent Thinking akan sangat membantu, terutama dalam dunia kerja. Cara ini dipercaya mampu menghadirkan berbagai ide kreatif dalam pekerjaan, serta membuat ritme bekerja Anda jadi semakin dinamis. 

Divergent Thinking adalah kemampuan yang mampu meningkatkan produktivitas kerja, dengan semakin banyak pilihan ide dan juga solusi, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih matang. Selain itu, Untuk bisa memunculkan pola pikir Divergent Thinking ada berbagai hal yang harus Anda perhatikan dan pahami.

Jenis pola pikir Divergent Thinking bisa dibentuk melalui kebiasan-kebiasaan seperti keterbukaan pada saat melakukan brainstorming bersama tim. Anda akan memerlukan beragam opini dan juga masukan untuk bisa memperluas kemungkinan apa yang akan terjadi dengan waktu yang singkat.

Dilansir dari Washington University, tujuan utama dari Divergent Thinking adalah menghasilkan banyak ide berbeda tentang suatu topik dalam waktu singkat. Ini melibatkan memecah topik menjadi berbagai bagian komponennya untuk mendapatkan wawasan tentang berbagai aspek topik.

Divergent Thinking biasanya terjadi secara spontan, mengalir bebas, sehingga ide dihasilkan secara acak dan tidak terorganisir. Mengikuti Divergent Thinking, ide dan informasi akan diatur menggunakan Convergent Thinking; yaitu, menyatukan kembali berbagai ide dalam beberapa cara yang terorganisir dan terstruktur. Beginilah cara Divergent Thinking membuka pikiran pada solusi yang berpotensi tak terbatas untuk masalah yang mungkin tidak terlihat jelas melalui Convergent Thinking.

Jenis pola pikir ini akan cocok diterapkan apabila Anda bekerja secara kolaboratif dengan berbagai pihak dalam kesehariannya. Divergent Thinking adalah cara berpikir dalam mengembangkan dan meningkatkan ide-ide yang sudah kita miliki.

Banyak orang yang masih sering tertukar mengenai pola Divergent dan Convergent Thinking. Meskipun terlihat sama, kedua pola pikir ini memiliki tujuan yang berbeda, pemikiran Convergent akan cenderung berfokus pada satu solusi atau ide saja, sementara Divergent akan fokus mencari sebanyak-banyaknya ide dan solusi untuk tantangan yang ditemui.

Lalu, apa perbedaan lain dari dua pola pikir ini? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya untuk Anda!

Divergent Thinking vs Convergent Thinking’

Divergent Thinking adalah
Ilustrasi oleh Freepik

Ada berbagai hal yang bisa membedakan antara Divergent dan Convergent Thinking, berikut ini beberapa perbedaan yang wajib Anda pahami!

1. Divergent Thinking

Menyediakan banyak solusi atau jalan keluar saat menemukan masalah, jenis pola pikir ini akan mencari berbagai kemungkinan yang ada untuk bisa menyelesaikannya. Contoh sederhana dari pola Divergent Thinking adalah ketika anggaran dana yang ada dalam proyek Anda mengalami pembengkakan. Setelah menemukan penyebabnya, pemilik pola  Divergent Thinking akan mencari lebih banyak pilihan solusi. 

Selain itu, pola Divergent Thinking juga akan membantu dalam proses brainstorming ide, karena akan lebih maksimal dalam mengembangkan ide karena memiliki berbagai pilihan. Hal ini secara tidak langsung akan membuat Anda bisa menjadi orang yang lebih fleksibel karena pikiran yang terbuka.

2. Convergent Thinking

Pola pikir Convergent Thinking adalah fokus dengan satu solusi atau ide. Dilansir dari Psychology Today, tipe pola pikir ini cocok bagi permasalahan yang logis dan sistematis, karena setiap permasalahan tersebut akan memiliki jawaban yang jelas. Jenis pola pikiran ini biasanya disebut juga dengan Linear atau Critical Thinking yang menggunakan standar atau probabilitas dalam pikirannya untuk membuat sebuah penilaian.

Cara Penerapan

Pemikiran yang berbeda akan membuka ide-ide baru dan bahkan solusi yang lebih baik di tempat kerja – hal ini akan terjadi apabila tim dan lingkungan kerja tersebut dapat mendukungnya. Ada beberapa hal yang bisa jadi cara jitu untuk menajamkan kemampuan pola Divergent Thinking Anda, berikut ini adalah 4 cara yang bisa Anda coba!

1. Menulis Bebas

Cara pertama untuk menajamkan pola Divergent Thinking adalah menulis bebas apa saja pikiran yang ada di dalam kepala Anda. Anda cukup menulis kata, frasa, kalimat, diagram, corat-coret, apa pun tanpa henti, dan tanpa mengkhawatirkan ejaan, teknik tertentu, keterampilan menggambar, atau hal lainnya. Jangan pernah menganggap apa yang Anda lakukan itu salah. Pada tahapan ini, ketentuan salah ataupun benar bukanlah hal yang penting, semakin banyak ide dan gagasan yang tertuang pada tulisan Anda, maka akan semakin luas pula sudut pandang yang akan dilihat nantinya.

Cara ini juga efektif diterapkan saat brainstorming bersama tim. Anda bisa memulainya dengan melempar ide dan gagasan pada setiap anggota tim, kemudian merumuskannya menjadi sebuah kesatuan. 

2. Melakukan Mind Mapping

Mind Mapping adalah sebuah konsep yang membantu kita dalam membangun ide-ide baru dari satu konsep. Setelah berhasil menentukan ide utama, Anda bisa membaginya ke dalam beberapa pos agar memaksimalkan kinerja project yang dikerjakan. Banyak orang menggunakan Mind Mapping berdasarkan urgensi sebuah pekerjaan, mereka akan membaginya sesuai dengan waktu yang terdekat hingga paling jauh. Hasilnya adalah sistem kerja terorganisir serta mampu menunjukkan banyak ide baru yang saling terhubung.

3. Disruptive Brainstorming

Disruptive Brainstorming adalah sebuah tools yang membantu Anda dalam mematahkan asumsi yang sudah ada atau lama, dan menumbuhkan kreativitas saat tim Anda mengalami stuck. Contohnya adalah terdapat 2 tim dengan jenis project yang berbeda kemudian Anda bisa menukarkan 2 jenis project tersebut untuk bisa melihat sudut pandang baru dari tim lainnya. Bagi Anda yang saat ini melakukan remote working, terdapat tools Disruptive Brainstorming yang bisa dicoba di sini.

4. Gunakan Gambar atau Objek Lainnya

Cara terakhir untuk mempertajam pola Divergent Thinking adalah dengan menggambar. Tak selalu dengan tulisan, mengungkapkan ide juga bisa Anda lakukan dengan menggambar baik secara abstrak maupun detail. Hasil gambaran inilah yang nantinya akan membantu Anda dalam memvisualisasi ide seperti apa yang ada di imajinasi. Gambaran ini juga bisa jadi pedoman bagi Anda untuk membuat versi lebih realistis ataupun membantu dalam menyusun rencana project yang akan dibuat.

Pentingnya Divergent Thinking

Seberapa penting memiliki pola Divergent Thinking? Bagi Anda yang bekerja dalam industri kreatif atau teknologi, pasti akan dihadapkan dengan lingkungan serta tren yang terus berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini tentu membuat setiap permasalahan yang datang pun akan berbeda-beda dan memerlukan sudut pandang yang luas. 

Apabila Anda sudah memiliki pola Divergent Thinking, tentu akan memudahkan dalam urusan pekerjaan sehari-hari, terutama jika harus melakukan brainstorming dengan frekuensi yang banyak. Ada beberapa poin mengapa penting bagi seseorang memiliki keahlian  Divergent Thinking, berikut ini penjelasannya!

1. Menemukan Lebih Banyak Solusi & Ide

Divergent Thinking adalah pola pikir yang memungkinkan kita dalam mendapatkan banyak sudut pandang serta masukan dalam menghadapi sebuah masalah. Seringkali kita akan mendapatkan solusi yang “out of the box” saat melakukan diskusi ataupun brainstorming bersama tim. Hal inilah mengapa pola pikir  Divergent Thinking menjadi penting dimiliki untuk Anda yang sering berkolaborasi dengan banyak orang.

2. Adaptif & Fleksibel

Hal selanjutnya yang jadi manfaat dari Divergent Thinking adalah bisa membentuk kepribadian yang adaptif dan juga fleksibel. Semakin sering Anda dihadapkan dengan situasi sulit, maka akan lebih mudah bagi Anda dalam menentukan solusi dari setiap masalah yang ditemukan. Divergent Thinking membantu Anda dalam melihat lebih banyak kemungkinan dan juga peluang untuk memecahkan setiap masalah yang ditemukan.

3. Tim yang Lebih Solid & Produktif

Tak bisa dipungkiri apabila semua anggota tim akan memiliki porsi yang sama dalam mengutarakan pendapat mereka. Kegiatan brainstorming menggunakan  Divergent Thinking dirasa cukup efektif dalam meningkatkan produktivitas serta semangat kerja sama dalam tim.

Siap Terapkan Divergent Thinking?

Divergent Thinking adalah
Ilustrasi oleh Freepik

Setelah mengetahui apa itu Divergent Thinking, kini Anda sudah bisa menyiapkan diri untuk mempertajam jenis pola pikir ini. Bagi Anda yang bekerja bersama team baik jumlah kecil ataupun besar, penting untuk selalu mendengarkan setiap opini ataupun ide dari anggota tim Anda. Ada beberapa cara analisis yang bisa dilakukan dalam mendapatkan berbagai opini tim terhadap sebuah masalah. Dilansir melalui Washington University, ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan saat Anda ingin mencari lebih banyak pilihan, seperti berikut ini:

  • Bagaimana Anda mendeskripsikan sesuatu?
  • Apa penyebab sesuatu?
  • Apa efek dari sesuatu?
  • Apa yang penting tentang sesuatu?
  • Apa bagian yang lebih kecil yang terdiri dari sesuatu?
  • Bagaimana sesuatu berubah?
  • Mengapa perubahan itu penting?
  • Apa yang diketahui dan tidak diketahui tentang sesuatu?
  • Apa kategori ide atau objek yang termasuk dalam sesuatu? 
  • Apakah sesuatu itu baik atau buruk? Mengapa?
  • Apa saran atau rekomendasi yang akan Anda buat tentang sesuatu? 
  • Apa aspek berbeda dari sesuatu yang dapat Anda pikirkan?

Divergent Thinking juga bisa membantu Anda dalam menggali potensi diri dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik seperti:

  • Bagaimana saya menghabiskan waktu saya?
  • Apa aktivitas saya selama hari normal?
  • Apa yang saya ketahui?
  • Apa bidang keahlian saya?
  • Apa yang saya pelajari di sekolah?
  • Apa yang aku suka? Apa hobi saya?
  • Apa minat saya? Apa yang mengganggu saya?
  • Apa yang ingin saya ubah dalam dunia atau hidup saya?
  • Apa keyakinan, nilai, dan filosofi terkuat saya?

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai Divergent Thinking, semoga bermanfaat, ya!

Share the article

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Free Guidebook

Grow Your Knowledge

About Software Development with Our Guidebook

You dream it.

We build it!

We provide several bonuses FOR FREE to help you in making decisions to develop your own system/application.

  • Risk Free Development Trial 
  • Zero Requirement and Consultation Cost 
  • Free Website/Mobile Audit Performance

Our Services

Software Development • Quality Assurance • Big Data Solution • Infrastructure • IT Training

You might also like

Masa Depan Telemedisin di Indonesia: Apa yang Menanti di Depan?

LMS VS E-Learning:  Digitalisasi Pendidikan Indonesia

Inovasi Pendidikan Melalui Teknologi Virtual Reality (VR)

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Silakan isi data di bawah sebelum mendownload file.

Signup for Free Software Development Guidebook: Input Email. Submit me.